Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 17 November 2023 | 16:03 WIB
Kecelakaan maut di jalur tanjakan Bang-Bang perbatasan antara Kabupaten Karangasem dengan Kabupaten Bangli pada Kamis (16/11/2023). [Tangkap Layar]

SuaraBali.id - Kecelakaan maut di jalur tanjakan Bang-Bang perbatasan antara Kabupaten Karangasem dengan Kabupaten Bangli pada Kamis (16/11/2023). 6 nyawa terenggut sekaligus di tanjakan tersebut.

Kecelakaan tersebut terjadi pada sebuah mini bus yang mengangkut rombongan pemedek asal Desa Sukadana, Desa Tianyar Kecamatan Kubu, Karangasem yang terguling saat melintasi jalur ekstrem tersebut.

Dari video yang beredar, mobil izusu nahas yang terguling itu terlihat ringsek pada bagian atas, korban terlihat terjebak didalam mobil sebelum akhirnya dikeluarkan dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Adapun I Gede Dana, sopir minibus nahas yang terguling di jalur perbatasan Bangli-Karangasem kini diamankan di Polres Karangasem.

Baca Juga: WNA Asal Ceko Tewas Akibat kecelakaan di Buleleng

Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP I Komang Samapta Pratama dikonfirmasi beritabali.com – jaringan suarabali.id, Jumat (17/11/2023) mengatakan, total ada 14 penumpang yang ada di dalam kendaraan tersebut.

6 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 5 orang mengalami luka berat dan 4 luka ringan termasuk sopir.

Adapun identitas 6 korban meninggal dunia diantaranya, I Komang Wikrama Yogiarta (9), Ni Luh Kantun (60), I Gede Sili (42), Ni Nyoman Ayu (42), I Ketut Mangku (46), Ni Made Riati (54). Seluruh korban berasal dari Banjar Dines Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

"Korban luka berat sudah dibawa ke RS Balimed Karangasem, sedangkan sopir sudah diamankan di Polres Karangasem untuk penyelidikan lebih lanjut. Kondisinya hanya luka ringan tapi belum bisa dimintai keterangan karena saat ini kondisinya masih syok," kata Pratama.

Sejumlah korban selamat menyebutkan bahwa posisi kendaraan sebelum melintasi jalur turunan dalam kondisi melaju cukup kencang dan ketika memasuki jalur menurun, kendaraan keluaran 1992 tersebut tak terkendali hingga menabrak pembatas jalan dan berujung terguling serta membentur engkel muat pasir yang sedang parkir di bawah.

Baca Juga: 14 Siswi SMP di Karangasem Kesurupan Saat Upacara Hari Pahlawan

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kecelakaan ini. Namun Pratama mengatakan kemungkinan terdapat unsur kelalaian dalam musibah tersebut.

Selain melaju cukup kencang, sejumlah saksi juga mengatakan sempat terdengar suara seperti kendaraan mengerem.

"Sempat ada yang mendengar suara rem saat kejadian, jadi kemungkinan rem kendaraan tidak blong, kami menduga pengemudi mencoba over perseneling ke gigi 1 karena jalan menurun tapi malah masuknya ke gigi netral sehingga laju kendaraan tidak bisa dikendalikan," imbuh Pratama.

Sementara itu, dari sisi kelayakan kendaraan menurut Pratama, sesuai kordinasi dengan Dishub, kendaraan tersebut suda berplat hitam sehingga hitungannya sudah masuk kategori mobil pribadi dan tidak layak untuk dijadikan sebagai mobil penumpang.

"Jadi secara prosedur sudah tidak boleh lagi untuk mengangkut penumpang, dari sisi administrasi sudah masuk kelalaian. Namun kami masih terus melakukan pemeriksaan saksi dan sopir, karena sejauh ini belum semua bisa kita mintai keterangan," jelasnya.

Load More