Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 22 September 2023 | 13:49 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya saat ditemui di Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Jumat (22/9/2023). [Suara.com / Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Kemacetan di Jalan Bypass Ngurah Rai yang mengarah ke Pelabuhan Sanur selalu terlihat macet pada jam-jam padat. Saat jam tertentu, kemacetan mampu mengular hingga persimpangan Patung Titi Banda yang jaraknya sekitar 3 kilometer dari Pelabuhan Sanur.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyebut kemacetan arus menuju pelabuhan adalah salah satu kendala yang dihadapi Pelabuhan Sanur saat ini. Dari datanya, ada seribu kendaraan yang masuk ke Pelabuhan setiap harinya.

Dari jumlah tersebut, ada 6 ribu turis yang berangkat ke Nusa Penida dan Nusa Lembongan dari pelabuhan itu.

“Dengan kondisi tersebut, permasalahan yang ada di lapangan, pertama terkait kemacetan karena padatnya arus lalu lintas kendaraan yang masuk lebih dari seribu dengan jumlah penumpang 6 ribu,” ujar Mahendra saat ditemui di Pelabuhan Sanur, Kota Denpasar, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga: Macet Akhir Pekan Kerap Terjadi, Bandara Ngurah Rai Coba Penyesuaian Arus Lalu Lintas

Untuk mengatasi masalah akses tersebut, Mahendra menjelaskan tiga opsi yang bisa dilakukan untuk mengurai kemacetan. Dari tiga opsi itu semuanya memerlukan pembangunan jalan baru yang lokasinya belum dijelaskan secara rinci oleh dia.

Opsi pertama yang dia sebutkan adalah dengan membangun jalan sepanjang 1 kilometer dan menyiapkan lahan-lahan kosong di sekitar pelabuhan untuk dijadikan kantong parkir. Selain itu, opsi lainnya adalah untuk membuat jalan sepanjang 3 kilometer dan sebuah jembatan.

Namun, opsi ketiga yang menurut Mahendra paling ideal adalah untuk membangun jalan langsung dari Bypass Ngurah Rai. Jalan tersebut akan memiliki panjang hingga 6 kilometer.

“Skema ketiga yang kami anggap paling ideal, ini adalah pembangunan jalan langsung dari Bypass (Ngurah Rai) kemari (Pelabuhan) kurang lebih akan memecah arus lalu lintas di Bypass, kurang lebih panjangnya 6 km,” tutur dia.

Meski begitu, solusi kemacetan itu masih akan digodok lebih lanjut dan diputuskan setelahnya. Mahendra menilai kondisi yang ada saat ini bisa jadi akan semakin parah karena puncak kepadatan wisatawan diprediksi akan terjadi pada Bulan Desember nanti.

Baca Juga: Efektivitas Panduan Dos and Donts di Bali Dipertanyakan, Tak Ada di Tempat Umum?

“Untuk arus penumpang yang berangkat ke Nusa penida dan Nusa Lembongan belum puncaknya. Nanti puncaknya bulan Desember itu,” ujar dia.

Kendala akses itu bukan menjadi masalah satu-satunya, karena menurut dia juga terbatasnya lahan parkir serta ruang tunggu di dalam pelabuhan sehingga wisatawan harus berdiri menunggu keberangkatan.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More