SuaraBali.id - Kasus kecelakaan lift di Ayuterra Resort, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, yang terjadi pada Jumat (1/9/2023) masih terus berjalan.
Hingga Jumat (8/9/2023), polisi sudah memeriksa 13 orang saksi termasuk juga saksi ahli.
Meski sampai hari ini belum memeriksa pemilik Ayuterra Resort, Kapolres Gianyar AKBP Ketut Widiada menyebut akan ada tersangka dalam kasus ini.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena jatuhnya korban jiwa sampai 5 orang.
Baca Juga: Servis Lift di Ayuterra Resort Tak Dilaporkan, Kadisnaker Sebut Standar K3 Belum Diuji Kembali
Dia menjelaskan pasti ada pihak yang lalai dan mesti bertanggung jawab akibat tragedi ini.
“Sudah pasti (ada tersangka) nanti karena ini korban sampai 5 orang mungkin setelah menunggu pemeriksaan Bidlabfor (Laboratorium Forensik) cabang Denpasar baru kita bisa,” ujar Widiada saat ditemui di Mapolda Bali, Jumat (8/9/2023).
“Benar, nanti karena ini kelalaian atau unsur ketidaksengajaan, tetap ada yang harus bertanggung jawab,” imbuh dia.
Widiada belum mau menjelaskan lebih rinci terkait potensi tersangka meski sudah dikerucutkan.
Dia meminta menunggu proses pemeriksaan kriminalistik yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Fakta Baru Soal Penggantian Mesin, Kejadian Lift Jatuh di Ubud Akan Direka Ulang
Dari 13 saksi yang sudah diperiksa, 11 orang di antaranya merupakan karyawan dari Ayuterra Resort.
Selain itu, pihaknya juga memanggil saksi ahli dari Fakultas Teknik Universitas Udayana dan dari Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali pada hari ini.
Sementara itu, pemilik Ayuterra Resort baru akan dipanggil pada Hari Senin (11/9/2023) mendatang.
Pemanggilan itu juga disebut akan membuka kemungkinan untuk mengetahui pihak kontraktor yang membangun proyek lift inklinator tersebut.
“Kami belum (ada informasi kontraktor) dari ownernya. Karena di kontraknya belum kita lihat, nanti mungkin ownernya saat pemeriksaan kita minta siapa,” ujar dia.
Widiada juga menjelaskan alasan terkait lamanya jeda pemanggilan owner karena dia disebut sedang trauma akibat kejadian tersebut.
Selain itu, pemiliknya juga masih perlu mengurus asuransi dan santunan yang diberikan pada korban.
“Kalau (owner) sangat kooperatif. Kenapa tidak kita periksa, karena kita memberikan kesempatan kepada pemilik atau owner itu karena trauma dan dia lagi mengurus semua asuransi atau santunan bagi korban,” tutur Widiada.
Selain menunggu pemeriksaan pemilik, Widiada juga sedang menunggu hasil penelitian di Laboratorium Forensik Polda Bali terkait uji tali kawat sling yang menyebabkan kejadian tersebut.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
BRI Berikan Diskon Spesial Layanan Kesehatan di RS Ari Canti Ubud
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang