SuaraBali.id - Gubernur Bali Wayan Koster mengkritik kebersihan dan penataan kawasan wisata Bali yang menurutnya belum baik. Menurutnya, Bali perlu mencontoh kebiasaan penataan lingkungan di negara lain.
Koster menyebut negara Singapura sebagai kawasan yang harus dicontoh oleh Bali. Secara detail dia menyebut penataan pohon termasuk daun dan ranting yang dibersihkan secara rapi seharusnya bisa diterapkan.
“Contoh sederhana saja pohon, kalau kita jalan di Singapura, pohonnya itu terawat dengan baik. Batangya dipotongin, dirapikan, duannya juga rapi semua di pinggir jalanannya itu. Karena dia sayang pohon, dirapikan pohonnya,” ujar Koster dalam pidatonya di hadapan pelaku pariwisata Bali di Kantor Gubernur Bali, Kamis (31/8/2023).
Sedangkan, Koster tak menahan diri saat membandingkan penataan lingkungan di kawasan wisata di Bali.
Baca Juga: Koster Sebut Bupati di Bali Hanya Jadi Penikmat PHR Tapi Tak Bisa Menggunakannya
Koster bahkan menyebut kondisi Kuta yang merupakan salah satu tempat wisata paling ramai di Bali kacau balau.
Dia menjelaskan situasi kebersihan di Kuta berlawanan seperti yang dia contohkan dari Singapura sebelumnya. Meski sebenarnya situasi Kuta tetap ramai walaupun dengan kondisi yang dia jelaskan.
“Kita di Bali mohon maaf aduh, kacau balau. Lihat itu di Kuta itu daun-daunnya kering, rantingnya sudah mau jatuh, daunya udah pada jatuh berserakan, dibiarin. Padahal di situ tempat kerumunan wisatawan yang membawa rezeki,” tuturnya.
“Tapi apa yang terjadi jelek pun dikunjungi, wisatawan mau juga dia keluyuran di situ. Apalagi kalau ditata, itu loh maksud saya,” imbuhnya lebih lanjut.
Selain Kuta, Koster juga menyinggung daerah wisata ternama lainnya. Meski, di daerah seperti Ubud dan Sanur dia menyebut kondisinya sedikit lebih rapi dibandingkan Kuta.
Baca Juga: 3 Pria Berbadan Kekar Pasang Bambu Misterius di Pendakian Pura Pasar Agung
Namun, Koster tetap memberi rapor tidak baik terhadap kondisi kebersihan di daerah wisata di Bali. Dia memberi nilai 6 secara keseluruhan terkait penataan daerah wisata di Bali.
Berita Terkait
-
NETA Dipaksa Menyerah, Pabrik Tutup Usai 3 Bulan Beroperasi di Negara Asia Tenggara
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bak Pinang Dibelah Dua: Gaya Komunikasi PM Singapura Disandingkan Anies Baswedan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya