Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 30 Desember 2022 | 08:29 WIB
Maskapai Jetstar Asia berhasil mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, pada Jumat (4/3). (Istimewa/ AP I)

SuaraBali.id - Pesawat Jetstar Airways tak jadi mendarat di Denpasar, Bali, pada Selasa, 27 Desember 2022 hingga terpaksa putar balik ke Melbourne.

Hal ini terjadi karena izin pendaratan Jetstar tidak diberikan pihak otoritas Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Melansir news.co.au, Kamis (29/12/2022), Jetstar mengonfirmasi insiden itu terjadi karena 'miskomunikasi internal' lantaran maskapai gagal memenuhi persyaratan yang diminta otoritas Indonesia setelah mengganti pesawat.

Masalahnya pilot baru tahu pendaratan mereka tak diperbolehkan di tengah perjalanan di udara.

Baca Juga: Tempat Wisata Jadi Fokus Polda Bali Saat Malam Tahun Baru

"Kami menukar pesawat yang melayani rute Melbourne ke Bali kemarin dengan pesawat Boeing 787 yang berukuran lebih besar untuk mengangkut lebih banyak penumang selama musim liburan," demikian penjelasan seorang juru bicara Jetstar pada Rabu pagi, 28 Desember 2022.

Mengenai hal ini, General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Handy Heryudhitiawan mengatakan bahwa Jetstar memutuskan kembali karena ada persyaratan yang belum dipenuhi internal maskapai.

“ Sebagian penumpang dialihkan ke penerbangan Virgin Australia dan Qantas di malam tersebut, sebagian ada yang bermalam di hotel dengan tanggungan Jetstar," kata Handy.

Akhirnya Jetstar menerbangan pesawat tersebut dari Melbourne sebagai penerbangan ekstra bernomor JQ1035 pada Rabu, 28 Desember 2022. 

"Kami berharap, ke depan untuk penerbangan yang dilaksanakan oleh para maskapai dapat dipastikan telah memenuhi syarat dan prosedur yang ada. Dan pastikan koordinasi dengan pengelola bandara bilamana terjadi irregularity," ujar Handy.

Baca Juga: Begini Keadaan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di Kala Cuaca Ekstrem Melanda

Drama Panjang Akhirnya Putar Balik

Penerbangan Jetstar yang hendak mendarat di Bali tersebut mengangkut 300 penumpang. Penumpang pun menghadapi drama panjang sejak sebelum pesawat mereka memutuskan memutar balik.

Para penumpang terpaksa menunggu hampir lima jam lebih lama dari jadwal seharusnya.

Pesawat Boeing 787 Dreamliner yang mereka tumpangi sudah melintasi Broome di Australia Barat sebelum dipaksa memutar balik ke Melbourne. 

Penumpang yang tak sadar awalnya mengira mereka telah mendarat di tujuan, padahal mereka kembali ke asal pada keesokan paginya.

Seorang penumpang menggambarkan kejadian yang dialaminya sebagai 'mimpi buruk liburan'.

"Dia (pilot) menyarankan mereka telah menyelidiki Darwin dan Perth (sebagai tempat pendaratan), tetapi memilih Melbourne karena kami memiliki cukup bahan bakar dan akan lebih baik untuk staf, dan karena itu penerbangan baru," kata penumpang yang tidak mau disebutkan namanya itu.

"Sebagian besar penumpang yang pernah mengalami masalah besar beberapa kali merasa kesal dan bingung bagaimana sebuah penerbangan yang sudah jalan 80 persen bisa ditolak mendarat," kata penumpang itu lagi.

"Kebingungan ini juga dialami staf yang kebanyakan mengatakan bahwa mereka belum pernah mendengar hal itu pernah terjadi sebelumnya."

Pihak maskapai selanjutnya menjadwalkan penerbangan pengganti pada keesokan harinya. Mereka merencanakan penerbangan itu berangkat pada pukul 16.45, Rabu waktu setempat, tetapi nyatanya kembali tertunda.

Pesawat Boeing 787 akhirnya diberangkatkan pada pukul 18.15 waktu setempat, sesuai jadwal penerbangan semula.

Mereka tiba di Bali pada pukul 23.45 WITA.

Pihak maskapai pun meminta maaf atas insiden yang merugikan penumpang itu.

"Kami tahu ini merupakan pengalaman yang sangat membuat frustrasi pelanggan dan dengan tulus meminta maaf atas apa yang terjadi," kata juru bicara maskapai.

Penumpang yang kecewa pun mendapatkan kompensasi berupa kamar hotel, voucer makan dan akan diberikan voucer perjalanan 200 dolar Australia.

 Jetstar juga berkomitmen untuk menanggung biaya transportasi bandara tambahan.

"Kami telah memulai peninjauan untuk memahami bagaimana miskomunikasi terjadi sehingga kami dapat mencegahnya terjadi lagi," kata juru bicara tersebut. Namun, pihak maskapai menolak mengomentari lebih lanjut mengenai penundaan penerbangan pengganti tersebut.

Secara keseluruhan, maskapai Jetstar Airways menerbangkan tujuh jadwal penerbangan ke Bali dari berbagai kota di Australia, yakni Sydney 7 kali/minggu, Melbourne 14 kali/minggu, Brisbane 7 kali/minggu, Perth 21 kali/minggu, Adelaide 7 kali/minggu , Cairns 4 kali/minggu, dan Darwin 7 kali/minggu.

Load More