Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 28 Maret 2022 | 07:35 WIB
Pelukatan Sudamala Jaga Satru yang berada di wilayah Dusun Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Sebuah lokasi pengelukatan di wilayah Dusun Pateh, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem jadi salah satu tempat pelukatan yang cukup ramai dikunjungi saat Banyu Pinaruh. Tempat itu dinamakan Pelukatan Sudamala Jaga Satru.

Tak hanya warga dari Desa Duda Timur, ada banyak warga lain yang datang silih berganti di lokasi ini. Mereka sengaja datang pada saat hari Banyu Pinaruh yang jatuh pada hari ini Minggu (27/3/2022).

Banyu Pinaruh dilakukan sehari setelah hari raya suci Saraswati dengan tujuan untuk melukat atau membersihkan diri secara lahir dan batin.

Saat melukat, pengunjung yang datang juga dimanjakan oleh pemandangan air terjun Jaga Satru serta megahnya Patung Dewa Brahma setinggi 13 meter yang dibangun tepat berhadapan dengan air terjun Jaga Satru.

Baca Juga: Visa On Arrival Berlaku, 9 WNA Ditolak Masuk Bali

Pada hari Banyupinaruh diakui Kepala Desa Duda Timur, I Gede Pawana bahwa pengunjung yang datang ke lokasi Pelukatan Sudamala Jaga Satru lumayan meningkat dibandingkan hari biasanya.

"Pengunjungnya lumayan, memang biasanya rame kalo Banyu Pinaruh, ada yang sekedar berkunjung ada juga yang datang untuk melukat," kata Pawana sebagaimana diwartakan beritabali.com - Jaringan suara.com.

Menurutnya, Pelukatan Sudamala Jaga Satru dipercaya memiliki khasiat untuk menolak bala (hal buruk) dan juga untuk kesehatan.

Warga setempat percaya, bagi siapa pun yang hendak datang melukat ke Pelukatan Sudamala Jaga Satru tersebut bisa datang dengan membawa banten pejatian dan canang sari saja. Perlu dicatat, ada satu pantangan yang tidak boleh dilanggar yaitu wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan untuk melukat serta tidak diperbolehkan berkativitas di kawasan utama Patung Brahma.

"Bagi pengunjung yang hendak melukat cukup bawa banten pejati dan canang sari saja. Untuk pantangan tidak ada, kecuali yang cuntaka datang bulan tidak boleh ke pesucian dan mandala utama Patung Brahmaantangan tidak ada, kecuali yang cuntaka datang bulan tidak boleh ke pesucian dan mandala utama Patung Brahma, " ujar Pawana.

Baca Juga: Bali Berusaha Bebas Sampah Saat Perhelatan G20 Dengan Perbanyak Tempat Pembuangan Sampah

Load More