SuaraBali.id - Menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Pulau Dewata itu pada 15-16 November 2022, dua kementerian mengadakan pertemuan kelompok atau workshop penanganan sampah dan upaya memperbanyak tempat pembuangan sampah di Bali.
Sejauh ini masalah sampah plastik adalah yang harus segera diselesaikan, mengingat dalam waktu dekat Pulau Dewata Bali akan menjadi tuan rumah dalam pertemuan KTT G20.
Sehingga, masalah sampah tersebut menjadi titik tumpu yang harus dibahas dan ditangani secara serius.
"Workshop yang diadakan dua kementerian dengan melibatkan para aktivis pencinta lingkungan dan LSM itu fokus pada cara mengatasi masalah sampah di Provinsi Bali," kata Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Novrizal Tahar di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (26/3/2022).
Untuk mengatasi persoalan ini, pihaknya akan menangani masalah sampah di Bali dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten Badung dan semua elemen terkait.
Selain itu juga termasuk LSM dan aktivis pecinta lingkungan, pihaknya juga tak berhenti untuk mengingatkan warga dan wisatawan di Bali agar bersama-sama menjaga lingkungan dengan baik dan benar.
"Menjaga lingkungan itu dengan cara jangan membuang sampah secara sembarangan itu merupakan kesalahan itu. Ini yang kembali perlu kita bangun dengan tujuan meningkatkan kesadaran pubik," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves, Rofi Alhanif, menambahkan Bali akan menjadi tuan rumah KTT G20, sehingga tuan rumah harus memastikan bahwa masalah sampah sudah tidak lagi menjadi masalah yang besar.
"Kita bekerja sama bahu membahu agar pada saat G20 nanti Bali benar-benar sudah bebas sampah dan bersih," katanya
Rofi Alhanif menjelaskan pihaknya sudah banyak mempunyai program untuk mengatasi masalah sampah di Bali yakni dengan melakukan penataan dan pengelolaan ulang sampah di daerah Sarbagita.
Untuk pengelolaan sampah tahun ini, pihaknya dengan pemerintah Bali akan membangun sarana dan prasarana dengan jumlah yang banyak khusus untuk pengelolaan sampah.
"Pembangunan sarana dan prasarana itu tidak hanya di wilayah Badung, melainkan di kabupaten lain juga di Bali. Pembangunan ini sebagai maksud agar sampah dapat terkelola dengan baik," katanya.
Ia menyatakan jika sarana itu sudah terbangun, nantinya TPA suwung yang sudah "over" kapasitas akan ditutup.
"Yang penting, saat perhelatan KTT G20 itu, laut dan pantai di Bali sudah bersih dari sampah," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari