Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 17 Maret 2022 | 19:43 WIB
Ilustrasi kebakaran. [shutterstock]

Saat kejadian itu, kebetulan toko furniture miliknya sedang tutup sementara karena pemiliknya ingin pulang kampung. Jika hari biasa Persi setelah sembahyang langsung membuka toko.

"Kami pulang kampung untuk mengikuti persembahyangan, kami bergegas pulang, kami menduga kebakaran disebabkan api dupa, mengingat setelah mebanten dupa tidak dimatikan, ya namanya musibah mau bagaimana lagi," kata Persi.

Dilahap si jago merah, barang-barang dagangan bernilai di dalam toko pun ludes terbakar seperti gentong, Furniture, aneka patung, sedangkan di lantai dua yang terbakar interior dan barang elektronik di kamar.

5 unit Damkar yang dikerahkan baru mampu menghentikan ganasnya api sehingga kebakaran tidak sempat meluas di bagian bangunan lainnya di sekitar.

"Terdapat 5 unit Damkar dari semua pos dikerahkan perlu 2 jam untuk penanganan, objek terbakar ruko Sabu Antiquest termasuk 2 kamar tidur dan 1 ruang tamu," kata Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas

Ardy menjelaskan, hasil assesment pihak BPBD Denpasar mencatat luas area tanah dan bangunan terebut sekitar 2,4 are, sedangkan luas yang terbakar hampir seluruhnya, mencapai 2 are.

Dijelaskan dia, tidak ada korban jiwa maupun luka, namun secara materiil kerugian dapat ditaksir 1 Miliar Rupiah.

"Kerugian bisa mencapai Rp 1 Miliar, korban jiwa maupun luka nihil," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Densel, Kompol I Gede Sudyatmaja menjelaskan bahwa dari keterangan suami Persi kepada polisi kuat dugaan ada berasal dari api dupa yang belum padam sempurna

"Korban menjelaskan bahwa sebelum kejadian kebakaran istri korban atas nama Nengah Persi sempat sembahyang di Toko dan diduga lupa mematikan dupa," pungkas Sudyatmaja.

Load More