SuaraBali.id - Menyambut hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh di hari Kamis pekan ini, Aliansi Pemuda Hindu (APHI) Lombok, menggelar lomba ogoh-ogoh mini. Lomba ini diselenggarakan di Taman Mayura, Kota Mataram, pada Selasa (1/03/2022).
Tak hanya menggelar lomba ogoh-ogoh mini, kegiatan tersebut diwarnai sejumlah pertunjukan seni dan budaya.
Lomba tersebut mengusung tema, “Melalui Pagelaran Seni dan Budaya, Kita Tingkatkan Kreatifitas Seni Generasi Pemuda Hindu”.
Ketua APHI Lombok, Nyoman Logisajita mengatakan, selama tiga tahun, Parade ogoh-ogoh tidak dapat diselenggarakan. Hal tersebut, menimbulkan kekecewaan dikalangan pemuda Hindu. Sehingga, lomba ogoh-ogoh mini ini, sebagai jalan demi mengobati rasa rindu.
Lebih lanjut, I Nyoman Loji Sagita menerangkan, pagelaran seni dan budaya itu dilaksanakan sebagai bentuk perhatian terhadap kreativitas generasi muda Hindu yang ada di Kota Mataram.
“Kami menyerap aspirasi generasi muda Hindu, kegiatan ini kami laksanakan lantaran kehausan generasi muda Hindu yang ingin berkreasi terutama menjelang perayaan Hari Raya Nyepi,” terangnya pada Rabu, (2/3/2022).
Dalam lomba tersebut, pihaknya melibatkan sebanyak 48 peserta yang terdiri dari teruna dan teruni.
“Ogoh- ogoh ini sebagai pengganti dari parade ogoh yang tidak bisa diselenggarakan karena kendala pandemi,”sebutnya.
Di sisi lain, lomba ini merupakan wadah, khususnya bagi para pemuda Hindu yang memiliki jiwa seni dan budaya. Di mana selama ini, pandemi telah membatasi perkembangan aktivitas dan kreatifitas para pemuda Hindu.
Karenanya, Lomba tersebut menjadi bukti bahwa pandemi, bukanlah kendala bagi kalangan pemuda untuk mengembangkan jiwa seni serta melestarikan budaya turun temurun. “Teruslah berkarya, meski kita masih di tengah kondisi pandemi,” dorong Nyoman.
Sementara itu, Tokoh Puri Agung Pamotan, Cakranegara, AA Made Jelantik, mengapresiasi gagasan APHI Lombok atas suksesnya lomba tersebut. Menurutnya, ogoh-ogoh mini bukan sekedar ajang perlombaan.
“Ini sebenarnya pameran seni dan budaya,” imbuhnya.
AA. Made Jelantik pun menilai, kegiatan ini menjadi edukasi terhadap masyarakat yang harus didukung oleh pemerintah daerah. Terlebih dengan adanya event internasional MotoGP.
Perlombaan tersebut menjadi modal utama yang dapat diandalkan. Sebagai bukti, kata dia, lomba ogoh-ogoh mini ini sukses dibanjiri antusiasme masyarakat.
“Saya pun kaget menyaksikan spontanitas pengunjung yang tumpah ruah datang menyaksikan lomba ogoh-ogoh,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan