Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 22 Februari 2022 | 16:06 WIB
Ilustrasi - Nasi Campur Bali (Suara.com/Risna Halidi)

SuaraBali.id - Kompetisi BRI Liga 1 Seri 4-5 di Bali ternyata membawa sejumlah keuntungan bagi peningkatan perekonomian di Bali. Salah satunya adalah bagi mereka penggerak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang makanan atau katering.

Personel sepak bola di Stadion Kompyang Sujana dan I Gusti Ngurah Rai, sudah pasti hafal dengan Nasi Gurih 52. Tulisan itu selalu tertempel pada kotak makanan yang disediakan panitia pelaksana (panpel) pertandingan BRI Liga 1 di Denpasar.

"Puji Tuhan, even sepak bola BRI Liga 1 ini sangat membantu kami, pelaku UMKM," bilang pemilik Nasi Gurih 52, Ni Made Widiasih Selasa (22/02/22) sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Selain itu Bu Widi bersyukur karena mendapat rezeki atas gelaran BRI Liga 1. Dari penghasilan warung sederhana itu ia bisa membiayai keluarga dan melancarkan roda perekonomian.

"Penghasilan kami sebelumnya sempat seret di sektor pariwisata. Usaha warung ini juga sangat sederhana, dan sekarang memperlancar rejeki 7 orang yang membantu katering," sambung dia.

ratusan personel baik kepolisian, pecalang, media hingga panpel setiap hari yang perlu asupan nutrisi. Bu Widi pun mencukupinya dengan seporsi nasi kotak setiap pertandingan.

"Kami menyediakan 100 porsi untuk setiap pertandingan di Stadion Kompyang Sujana, sedangkan di Stadion Ngurah Rai, 150 porsi. Kalau sampai 2 pertandingan, ya bisa 200 sampai 300an porsi," jelas Bu Widi.

Istimewanya lagi, menu katering selalu berbeda jika ada 2 pertandingan dalam venue yang sama. Hal senada juga dilakukan Bali United Cafe selaku penyedia kebutuhan katering untuk venue di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali.

"Kami sediakan 170 porsi untuk satu pertandingan hingga 340 kalau ada 2 pertandingan. Untuk memenuhi itu, kami dibantu 5 man power," tutur Supervisor Bali United Cafe, Daniel R. Nugroho Minggu (20/02/22).

Load More