Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 16 Februari 2022 | 12:14 WIB
Pintu masuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), NTB. [Foto : Suara.com/ Lalu Muhammad Helmi Akbar]

SuaraBali.id - Demi memangkas waktu penerbangan jelang event MotoGP Mandalika, Pemerintah Pusat menetapkan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) sebagai salah satu bandara entry point (pintu masuk) internasional. Gelaran MotoGP di sirkuit dengan nama lengkap Pertamina Mandalika International Street Circuit akan digelar Maret 2022 mendatang.

Berdasar penetapan tersebut, maka Bizam kini bisa membuka rute penerbangan internasional langsung dari luar negeri ke Lombok. Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) kini tak perlu lagi melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Penetapan ini sesuai Instruksi Kementerian Dalam Negeri. Tapi kita masih menunggu ketentuan turunannya. Salah satunya, dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub),’’ terang Stakeholder Relations Manager PT. Angkasa Pura (AP) I, Arif Hariyanto saat dihubungi pada Rabu, (16/2/2022).

Pihak Angkasa Pura I, kata Arif, masih menunggu regulasi secara detail kebijakan penetapan Bizam sebagai entry point internasional tersebut. Sebab, sambung Airf, pemerintah baru sebatas menetapkan.

"Bagaimana teknis pelaksanaan kebijakannya di lapangan, masih menunggu petunjuk pusat. Soal kapan kebijakan ini berlaku dan seperti apa teknisnya, kita masih menunggu aturan turunannya,’’ tandasnya.

Lebih jauh, Arif menyebutkan bahwa hingga kini belum ada maskapai yang mengajukan pembukaan penerbangan rute internasional. Memang, kata Arif, penetapan Bizam sebagai pintu masuk penerbangan internasional, akan membuka peluang akses tersebut.

Namun, kata Arif, itu juga kembali ke maskapai, ada tidak yang mau membuka rute penerbangan internasional.

Sebagai contoh, ia menyebut Bandara Ngurah Rai Bali, meski sudah cukup lama ditetapkan sebagai entry point internasional, jumlah penerbangan internasional yang masuk juga masih minim.

Sama halnya dengan Bizam, meski sudah menjadi entry point internasional, kalau belum ada maskapai yang mau membuka penerbangan internasional, itu sama saja.

"Namun paling tidak kita sudah ditetapkan sebagai entry point internasional. Jadi pesawat luar negeri nantinya bisa langsung mendarat di Lombok. Tidak lagi harus melalui bandara lainnya di Indonesia,” tandasnya.

Disinggung apakah penetapan Bizam sebagai entry point internasional karena akan ada event MotoGP, Arif menegaskan pihaknya kurang begitu paham.

Menurutnya, kebijakan tersebut sepenuhnya menjadi ranah pemerintah. Pihaknya hanya melaksanakan apa yang menjadi kebijakan pusat.

“Bisa jadi karena ada MotoGP. Tapi lebih pas kalau itu ditanyakan ke pemerintah. Karena ranahnya di situ,” tutupnya.

Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar

Load More