Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 15 Februari 2022 | 16:20 WIB
Pura Goa Lawah. (Instagram/@_yar1K_)

SuaraBali.id - Sebuah pura di Klungkung, Bali terletak di sebuah gua kerap dikunjungi untuk berwisata dan juga beribadah. Tempat tersebut dikenal dengan Pura Goa Lawah yang terletak di Desa Pasinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Lokasinya berjarak sekitar 40 km dari ibu kota Bali, Denpasar. Pura Goa Lawah dikenal masyarakat karena adanya sebuah gua pada bagian utama pura ini, yang di dalamnya terdapat sekumpulan kelelawar.

Pura ini juga menjadi titik fokus Perang Kusamba, sebuah perang antara Tentara Kerajaan Hindia Belanda yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Andreas Victor Michiels melawan rakyat Klungkung yang dipimpin oleh Dewa Agung Istri Kanya.

Dalam beberapa lontar, sekilas ada yang menyimpulkan secara garis besarnya bahwa pura-pura besar yang berstatus Kahyangan jagat dan Sad Kahyangan di Bali dibangun oleh pendeta terkenal, Mpu Kuturan pada tahun 929 Saka atau 1007 Masehi.

Fakta ini dibuktikan dengan disebutnya Pura Goa Lawah dalam lontar Mpu Kuturan. Sebagaimana dihimpun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung yang mempersiapkan penerbitan buku tentang Pura Goa Lawah, diceritakan, Mpu Kuturan datang ke Bali abad X saat pemerintahan dipimpin Anak Wungsu, adik Raja Airlangga.

Airlangga sendiri memerintah di Jawa Timur (1019-1042). Ketika tiba, Mpu Kuturan menemui banyak sekte di Bali. Melihat kenyataan itu, Mpu Kuturan kemudian mengembangkan konsep Tri Murti dengan tujuan mempersatukan semua sekte tersebut.

Kedatangan Mpu Kuturan membawa perubahan yang sangat besar di wilayah ini, terutama mengajarkan masyarakat Bali tentang cara membuat pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi yang dikenal dengan sebutan kahyangan atau parahyangan.

Load More