Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 25 Januari 2022 | 15:40 WIB
Siswa menjalani tes COVID-19 berbasis 'Polymerase Chain Reaction' (PCR) di SMP Negeri 2 Kuta, Badung, Bali, Selasa (25/1/2022). [ANTARA/Naufal Fikri Yusuf]

SuaraBali.id - Setelah adanya seorang siswa di SMP Negeri 2 Kuta, Kabupaten Badung, Bali yang terkonfirmasi positif Covid-19, 31 siswa yang menjalani pemeriksaan COVID-19 berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) sekolah tersebut yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Tes PCR itu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar penyebaran COVID-19 tidak meluas dan memastikan siswa lainnya berada dalam kondisi yang sehat.

"31 orang siswa yang menjalani tes PCR hari ini adalah mereka yang yang satu kelas dengan murid kami yang terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Kepala SMP Negeri 2 Kuta I Made Sujana di Badung, Selasa (25/1/2022).

Karena adanya siswa yang positif Covid-19 maka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah itu juga telah dihentikan sementara sejak 21 Januari lalu.

"Berdasarkan arahan dinas, sebenarnya besok anak-anak bisa PTM lagi. Tapi kami masih akan melakukan koordinasi lagi bagaimana kebijakan selanjutnya. Menurut saya, kami lebih baik menunggu dulu hasil pemeriksaan PCR siswa-siswa yang dilakukan hari ini," jelasnya.

Selama sekolah ditutup juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan di ruang-ruang kelas.

Ditambahkan Made Sujana, seorang siswa yang terkonfirmasi positif itu saat ini menjalani isolasi terpusat di wilayah Denpasar dan tidak menunjukkan gejala sakit atau merupakan orang tanpa gejala.

"Berdasarkan informasi, orang tuanya juga terkonfirmasi positif COVID-19. Kami berharap agar semuanya segera sembuh dan siswa kami itu bisa kembali mengikuti pembelajaran seperti biasa," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kabid SMP Disdikpora Badung I Wayan Wirawan mengatakan, tes COVID-19 serta penghentian PTM sementara itu dilakukan karena pihaknya ingin pelaksanaan pembelajaran di sekolah agar tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, guru dan pegawai.

"Oleh karena itu hari ini di SMP 2 Kuta dilakukan skrining. Kami sebelumnya juga sudah menyampaikan kepada kepala sekolah agar PTM dihentikan sementara. Namun, hal itu tidak mengganggu proses pembelajaran karena peserta didik tetap mendapatkan haknya melalui pembelajaran jarak jauh secara daring," katanya. (ANTARA)

Load More