Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 25 Januari 2022 | 13:48 WIB
Pencurian dan penyembelihan sapi di Banjar Dinas Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, Minggu (23/1/2022). [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Tabanan kembali digemparkan oleh kasus pencurian sapi dengan disembelih langsung di tempat. Kejadian ini terjadi di Banjar Dinas Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, Minggu (23/1/2022).

Sedangkan kasus serupa yang sebelumnya terjadi di desa Geluntung, Kecamatan Marga, Tabanan pada Juni 2021 belum menemukan titik terang. Kali ini seekor seekor sapi milik I Wayan Siteb (77) warga setempat disembelih dan diambil dagingnya oleh pencuri.

Ironisnya maling sapi tersebut hanya menyisakan jeroan berserakan di jalan dekat kandang.

Mulanya, pada Sabtu (22/1/2022) seperti biasa Wayan Siteb hendak memberi makan sapi di kandang, di Subak Baluan, Banjar Dinas Pinge, Desa Baru, Marga, Tabanan, Bali Pukul 17.00 WITA.

Namun demikian pada Minggu (23/1/2022) pukul 08.00 WITA, Siteb kembali menuju kandang untuk memberi pakan rumput. Pada saat itu Siteb terkejut lantaran sapinya telah raib (hilang).

Ia hanya menemukan bagian perut, kulit dan daging serta tulang iga sapi berserakan di sebelah barat daya kandang sapi miliknya.

Saat mengetahui hal itu, ia langsung melaporkan kejadian tersebut pada kelihan dinas dan selanjutnya melaporkan ke petugas Bhabinkamtibmas Desa Baru untuk diteruskan ke Polsek Marga. Korban mengalami kerugian Rp8 juta.

Kapolsek Marga, AKP I Gede Budiarta dikonfirmasi Senin (24/1) mengatakan, saat ini anggotanya masih melakukan penyelidikan. Termasuk mengecek kemungkinan adanya pengendara sepeda motor ataupun roda empat yang sempat ada disekitar lokasi kejadian.

"Anggota masih cek ke lapangan, siapa tahu ada yang melihat mobil atau motor mencurigakan saat kejadian, karena bisa jadi daging hasil curian ditaruh dikarung campur dengan rumput dan dikira orang cari rumput," terangnya sebagaimana diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.

Termasuk juga untuk pelaku, lanjut kata AKP Budiarta kemungkinan dilakukan lebih dari dua orang dilihat dari badan sapi yang cukup besar. Namun kemungkinan juga dilakukan seorang diri jika yang pelaku merupakan ahli potong daging.

"Kebetulan lokasi kandang sepi dan ada ditengah lahan sawah serta jauh dari jalan raya, sehingga memudahkan pelaku melakukan aksinya. Kuat dugaan dilakukan pagi dini hari, tapi masih kita selidiki dulu," ucapnya.

Saat disinggung apakah kasus mutilasi ini ada kaitannya dengab pelaku pencurian dan mutilasi sapi di wolayah desa Geluntung pada bulan Juni 2021, pihai kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Belum tahu, apakah pelakunya sama, yang jelas motifnya sama. Sapi dipotong langsung di lokasi dan hanya disisakan jeroannya saja," ujarnya.

Load More