Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 15 Januari 2022 | 14:49 WIB
Homestay di Mandalika, Lombok. (Dok : PUPR)

SuaraBali.id - Penetapan tarif rumah alternatif penginapan bagi tamu MotoGP di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), diserahkan kepada masing-masing warga.  Namun diharapkan harganya tidak mahal atau sama seperti di aplikasi penyedia layanan wisata.

Hal ini ditegaskan oleh Vice President Marketing Hospitality of Indonesia Network (HIN) Irfansyah. Menurutnya warga Kota Mataram yang memiliki rumah atau kos-kosan yang tidak ditempati bisa mendaftar dan menentukan sendiri harga sewa rumah masing-masing.

"Untuk masalah tarif rumah warga yang akan dijadikan penginapan alternatif MotoGP, kita serahkan langsung ke pemilik rumah," katanya di sela pertemuan dengan pihak Dinas Pariwisata Kota Mataram, di Mataram, Jumat (14/1/2022).

Sementara HIN tinggal mengikuti standar yang ditetapkan warga untuk dipromosikan melalui aplikasi yang sudah disiapkan.

 "Tapi tentunya tidak semahal di Traveloka atau booking.com," katanya.

Pernyataan itu disampaikan terkait dengan kesiapan Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram menyediakan 25.000 tempat tidur dari rumah warga untuk dijadikan penginapan alternatif tamu MotoGP yang akan berlangsung 20 Maret 2022 di Sirukuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Dikatakan, untuk menarik para tamu diharapkan harga yang ditetapkan masyarakat tidak terlalu tinggi.

"Jangan sampai ada kesan, kok homestay mahal," katanya.

Hal ini dimaksudkan agar tamu bisa mendapat perbandingan. Meskipun jarak Kota Mataram ke lokasi Sirkuit Pertamina Mandalika jauh, tapi kalau bisa memberikan harga murah bisa jadi tamu akan memilih rumah penginapan alternatif di Kota Mataram.

"Tarif sewa rumah yang murah di Mataram bisa jadi pilihan tamu kendati jarak yang jauh ke Mandalika," katanya.

Lebih jauh Irfansyah memberikan gambaran, beberapa tarif sewa rumah warga di seputaran Kampung Wisata Mandalika, Lombok Tengah, yang sudah disurvei sekitar Rp150.000-200.000 per malam.

Sedangkan rumah yang menggunakan AC tarifnya berkisar Rp300.000-350.000 per malam.

"Harapan kita, tarif untuk di Kota Mataram juga bisa menyesuaikan," kata Irfansyah yang sejauh ini belum mendapatkan data final rumah warga Kota Mataram yang siap menjadi penginapan alternatif saat MotoGP.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi mengatakan dengan melihat kondisi perumahan penduduk di Kota Mataram, kesiapan untuk 25.000 tempat tidur tidak memungkinkan.

Tapi pihaknya akan berusaha menyiapkan secara maksimal berapapun rumah yang siap menjadi penginapan alternatif bekerja sama dengan lurah dan camat. (ANTARA)

Load More