Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 06 Januari 2022 | 12:24 WIB
Toko Sembako di Kerobokan, Badung, Bali. [Foto : Istimewa/beritabali.com]

SuaraBali.id - Dua tahun pandemi Covid-19 membuat kegiatan perekonoian terimbas dahsyat. UMKM di Bali pun banyak yang terdampak.

Salah satu yang terdampak adalah toko sembako Bu Agus yang terletak di JL. Perumahan kesambi baru, Kerobokan, Kuta Utara. Sejak pandemi, usahanya mengalami dampak yang cukup parah akibat dari pandemi covid-19 yang terjadi.

Penurunan pendapatan pada sektor ini hampir mencapai 75 persen jika dibandingkan keadaan sebelum pandemi.

“Ya toko kami sangat terdampak karena pandemi, hasil yang didapatkan juga menurun drastis. Bedanya sampai 75 persen dari sebelum pandemi,” ujar Bu Agus.

UMKM milik Bu Agus ini beberapa kali menambah dagangannya, berupa kamen atau baju adat bali kemudian dipasarkan secara online. Meski hasil yang didapat juga tidak cukup baik.

“Sempat jual perlengkapan baju adat seperti kamen namua usaha ini tidak cukup berkembang,” tambahnya.

Penyebab toko Bu Agus sepi saat pandemi adalah pembeli yang sebagian besar perantau memilih pulang kampung, sehingga toko tak seramai dulu.

“Karena pandemi banyak orang yang pulang kembali ke kampung, sehingga pelanggan yang dulu beli disini sudah tidak ada” jelasnya lagi.

Kini Bu Agus terus berharap agar pandemi segera berakhir.

“Harapan untuk selanjutnya semoga pandemi cepat berakhir dan semuanya kembali normal,” ungkapnya.

Load More