Scroll untuk membaca artikel
Risna Halidi
Rabu, 29 Desember 2021 | 19:08 WIB
Taman Nasional Baluran. (Serbada.com)

SuaraBali.id - Taman Nasional Baluran merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki daya tarik wisata cukup menakjubkan. Di taman nasional ini, terdapat beraneka ragam satwa serta flora dan fauna.

Taman Nasional Baluran ini beralamat di Jl. Raya Banyuwangi - Situbondo Km. 35 Wonorejo, Banyuputih - Situbondo, Jawa Timur. Taman ini juga sering disebut sebagai the little Africa van Java.

Penasaran ingin tahu apa saja di Taman Nasional Baluran? Yuk simak ulasan berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.

Dijuluki sebagai little Africa van Java, Taman Nasional Baluran merupakan taman nasional pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 1980.

Baca Juga: Profil Taman Safari, Sensasi Berdekatan dengan Binatang di Alam Bogor

Taman Baluran Banyuwangi [Instagram]

Di lahan seluas 25 hektare ini, terdapat 444 jenis tumbuhan asli yang khas, serta terdapat 26 jenis mamalia dan 155 jenis burung.

Untuk memasuki tempat ini, wisatawan akan dikenakan tarif masuk dengan ketentuan, bagi wisatawan lokal pada hari biasa akan dikenakan tarif sebesar Rp16.000 dan pada hari libur sebesar Rp 18.500.

Sementara bagi pengunjung mancanegara, akan dikenakan tarif karcis sebesar Rp165.000 pada hari biasa, dan sebesar Rp240.000 pada hari libur.

Jam buka atau operasional dari tempat ini adalah mulai dari jam 07.30 WIB pagi hingga 16.00 WIB pada setiap harinya.

Adapun daya tarik di Taman Nasioan Baluran adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Australia Barat Marah karena Nelayan Indonesia Menangkap Ikan Ilegal Lagi

1. Savana Bekol
Merupakan salah satu tempat ikonik yang ada di Taman Nasional Baluran ini, di samping kiri dan kanan tempat ini, selain ada padang savana ada juga beraneka ragam hewan yang berkeliaran bebas.

Di Savana Bekol, pengunjung bisa mengambil sesi pemotretan di beberapa spot instagramable, salah satunya patung kepala banteng. Serta di beberapa spot lain, dengan latar belakang pemandangan alam di tempat ini.

Untuk diketahui, padang savana ini memiliki pemandangan yang indah pada saat musim kemarau maupun hujan. Jika pada saat kemaru, rumput di tempat ini akan menjadi kuning keemasan, sedangkan apabila musim penghujan tempat ini akan berubah menjadi hijau segar.

2. Pantai Bama
Merupakan destinasi wisata pantai di Taman Nasional Baluran. Di tempat ini, wisatawan juga bisa melakukan aktivitas snorkeling. Selain terkenal memiliki pasir putih yang putih bersih, Pantai Bama juga memiliki terumbu karang yang banyak.

Pantai Bama ini juga merupakan spot yang tepat untuk melihat sunrise yang indah. Garis Pantai Bama memiliki panjang kira-kira 300 meter. Saat berada di tempat ini, wisatan juga akan menyaksikan kawanan kera abu-abu dan rusa yang berkeliaran bebas.

3. Dermaga Mangrove
Merupakan tempat yang hampir berdekatan dengan Pantai Bama, hanya berjarak sekitar 50 meter. Pengunjung cukup berjalan kaki dari Pantai Bama untuk sampai di tempat ini. Wisatawan akan disuguhkan keindahan pepohonan yang memberi suasa asri dan sejuk.

Wisatawan akan menemui banyak saat liar saat berada di tempat ini, diantaranya, ayam hutan, tupai, merak, kijang dan juga monyet, serta banteng. Wisatawan juga bisa melakukan sesi pemotretan di tempat ini.

4. Gua Jepang
Merupakan bangunan bersejarah yang terdapat di pintu masuk Taman Nasional Baluran. Gua ini memiliki luas sekitar 12 meter. Dahulu, tempat ini merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan amunisi serta bertahan oleh pasukan perang Jepang.

Jika beruntung, wisatawan juga akan bisa menyaksikan merak di lokasi ini. Yang biasanya, akan ditemui pada bulan Oktober dan November. Namun, perlu dicatat, pengunjung wajib mematuhi aturan yang ada dari pengelola demi keamanan dan keselamatan.

5. Panjat Tebing
Merupakan tebing yang memiliki tinggi 10 hingga 30 meter. Tebing ini berada di area yang bernama Curah Tangis. Tebing ini memiliki kemiringan yang mencapai 85%, jadi termasuk spot panjat tebing yang menantang.

Demikianlah ulasan mengenai daya tarik yang ada di Taman Nasional Baluran.

Kontributor : Agung Kurniawan

Load More