SuaraBali.id - Pelaku dugaan pelecehan seksual di lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM Rema) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng, Bali, KSS, mengadu ke polisi. KSS mengadukan unggahan akun Instagram BEM Rema Undiksha yang dinilai mencemarkan nama baiknya.
"Ada laporan dari salah satu anggota BEM di salah satu perguruan tinggi di Singaraja. Laporan tersebut disampaikan dalam bentuk aduan masyarakat (dumas)," ujar Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, dikonfirmasi Kamis (23/12/2021) siang.
KSS mengaku merasa nama baiknya dicemarkan dalam unggahan di media sosial akun BEM Undiksha, yang menyebut dirinya predator.
"Laporan berkaitan dengan UU ITE. Diduga ada perbuatan pencemaran nama baik, melalui media sosial," beber Iptu Sumarjaya
KSS menyerahkan bukti tangkapan layar unggahan akun BEM Undiksha yang diduga mencemarkan nama baiknya. Belakangan, diketahui jika unggahan tersebut dihapus oleh BEM Undiksha.
Pihak BEM juga mengunggah surat pernyataan sikap bahwa BEM telah keliru menyematkan label predator, serta menyebarluaskan identitas KSS ke media sosial.
Terkait laporan KSS, kini masih didalami oleh Unit II Sat Reskrim Polres Buleleng. Rencananya, penyidik akan memanggil saksi-saksi terkait kasus ini, termasuk pihak BEM Undiksha untuk dimintai keterangan.
"Sekarang masih dalam tahap penyelidikan. kami masih mempelajari laporan tersebut, setelah itu akan dilakukan permintaan keterangan. Nanti akan kami panggil (pihak BEM). Tidak menutup kemungkinan juga akan ada mediasi antara kedua pihak di tengah proses penyelidikan itu," kata Iptu Sumarjaya.
Sementara itu, Presiden BEM Rema Undiksha, Kadek Andre Karisma Dewantara saat dikonfirmasi terpisah, memilih tidak berkomentar tentang adanya laporan tersebut.
Baca Juga: Polda Bali Minta Mahasiswi Universitas Udayana Korban Kekerasan Seksual Segera Melapor
"Soal pelaporan itu, kami tidak bisa berkomentar. Kami sudah serahkan kasusnya ke pihak rektorat," singkat Andre.
Pihaknya mengaku saat ini hanya fokus mengadvokasi dan mendampingi korban.
"Korban tentu masih merasa trauma dan takut. Tapi kami berusaha mendampingi," tutupnya.
Untuk diketahui, seorang pengurus BEM Rema Undiksha berinisial KSS, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap rekan satu organisasinya, yakni mahasiswi dengan nama samaran Lini.
BEM Undiksha pun menindak KSS dengan memecat secara tidak hormat.
Surat pemecatan terhadap KSS diumumkan secara langsung melalui akun media sosial Instagram @bem_undiksha dan viral.
Berita Terkait
-
Begini Tanggapan Rektorat Undiksha Soal Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswanya
-
Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, BEM Undiksha Pecat Anggotanya
-
Polda Bali Minta Mahasiswi Universitas Udayana Korban Kekerasan Seksual Segera Melapor
-
Alami Kekerasan Seksual di Atas Motor, Mahasiswi Universitas Udayana Ini Merasa Trauma
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali