Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 08 Desember 2021 | 11:18 WIB
Pakaian Adat Suku Batak Toba (Youtube Info Sumut)

SuaraBali.id - Sumatera Utara memiliki berbagai suku adat seperti Suku Batak Toba, Melayu, Simalungun, Karo, Nias, Mandailing, dan masih banyak lagi. Pakaian adat Sumatera Utara yang dikenal banyak orang yaitu kain ulos.

Ternyata bukan cuma kain ulos saja pakaian adat Sumatera Utara. Setiap suku memiliki pakaian adat yang berbeda dan keunikan tersendiri. Berikut akan dijelaskan tentang perbedaan serta keunikan pakaian adat Sumatera Utara.

1. Pakaian Adat Suku Batak Toba

Pakaian adat yang pertama yakni kain ulos yang berasal dari Suku Batak Toba. Kain ulos memang dijadikan ciri khas Suku Batak Toba. Bahkan jadi identitas dari Sumatera Utara secara nasional. Dibuat dengan alat tradisional dan benang sutra. Warna yang digunakan seperti hitam, putih, merah, perak, dan emas.

Baca Juga: 5 Pakaian Adat Betawi, Ada yang Khusus Bangsawan

Untuk laki-laki terdiri ampe-ampe untuk bagian atas, singkot untuk bagian bawah, dan bulang-bulang untuk penutup kepala. Berbeda lagi pada perempuan bagian atas disebut hoba-hoba, haen untuk bagian bawah, tali-tali untuk pengikat kepala, dan selendang ulos.

Terdapat banyak jenis ulos, misal ulos ragi hotang untuk acara suka cita dan ulos simbolang untuk duka cita, ulos jugjaragidup, sadum, dan runjat. Tak hanya digunakan saat upacara adat saja, ulos juga bisa digunakan saat pesta pernikahan maupun tasyakuran.

2. Pakaian Adat Suku Batak Karo

Uis gara digunakan oleh masyarakat Suku Batak Karo tampak serupa dengan kain ulos dari Suku Batak Toba. Perbedaan yang menonjol terletak pada warna merah yang mendominasi.

Selain itu juga ada kombinasi warna lain seprti hitam, putih, emas, dan perak yang tampak mahal. Dulunya pakaian uis gara ini digunakan wanita Suku Batak Karo. Namun sekarang hanya digunakan saat pernikahan dan upacara adat.

Baca Juga: Pakaian Adat Papua: Sali, Holim, Yokal Hingga Ewer

3. Pakaian Adat Suku Batak Mandailing

Pakaian adatnya sama menggunakan kain ulos dengan yang lain. Namun ada perbedaan menonjol pada Suku Batak Mandailing yakni kain ulos yang dililitkan di tengah badan dan penggunaan ikat kepala.

Pada laki-laki memiliki bentuk khas dan berwarna hitam yang disebut ampu. Sedangkan pada wanita disebut bulang yang diikat dikening. Bulang terbuat dari emas sebagai simbol kebesaran dan struktur masyarakat.

4. Pakaian Adat Suku Batak Simalungun

Sama menggunakan kain ulos namun penyebutan dan bentuknya sedikit berbeda. Di Suku Batak Simbalungun sendiri menyebutnya Kain Hiou. Perbedaan terletak pada warna yang didominasi merah dan kuning. Bagian ikat kepala lebih runcing dari Suku Batak Toba.

5. Pakaian Adat Suku Batak Pak-Pak

Pakaian adat Suku Batak Pak-Pak disebut baju merapi-rapi. Kain tenun khas Suku Batak Pak-Pak memiliki warna hitam yang mendominasi. Dari model seperti baju Melayu dengan manik-manik atau api-api.

Untuk laki-laki bagian bawah menggunakan sarung berupa Oles Sidosdos yang terbuka pada bagian depan.

Sedang untuk perempuan juga berwarna hitam. Dengan bagian leher dimodel segi tiga lengkap dengan api-api. Bagian bawah menggunakan Oles Pardabitak yang melingkar di pinggang. Pada bagian kepala laki-laki maupun perempuan menggunakan aksesoris pendukung.

6. Pakaian Suku Adat Angkola

Pakaian adat ini hampir mirip dengan Suku Mandailing. Perbedaan yang melekat pada warna merah yang mendominasi dan selendang merah yang diselempangkan di badan. Pada bagian kepala juga hampir sama berupa ampu untuk laki-laki berwarna hitam dan bulang emas pada perempuan.

7. Pakaian Adat Suku Nias

Secara geografis Suku Nias terpisah dari Suku Batak. Menyebabkan budaya dan adat yang dimiliki juga berbeda. Bila dulu Suku Nias menenun serat kayu atau rumput untuk dijadikan pakaian. Untuk laki-laki berupa rompi coklat atau hitam yang dihiasi warna hitam,kuning, dan merah. Sedang perempuan selebar kain yang menutup pinggang tanpa baju.

Sekarang Suku Nias sudah menggunakan kain dengan dominasi warna merah dan kuning. Pakaian adat Suku Nias laki-laki disebut Baru Ohulu. Terdiri dari celana hitam selutut, baju kuning berpotong serong dengan beludru yang dihiasi warna kuning, merah pada leher dan lengan.

Dilengkapi perhiasan di kepala dan selendang kuning yang dililitkan pada pinggang. Sedangkan perempuan disebut Baru Ladari berupa jubah yang dihiasai motif tanaman dan hewan yang terbuat dari beludru.

8. Pakaian Adat Suku Melayu

Suku Melayu banyak ditemui di Sumatera Utara. Pakaian adat untuk perempuan berupa baju kurung atau kebaya panjang yang ditambahkan songket. Terbuat dari brokat yang dihiasi detail warna emas.

Sedangkan untuk laki-laki berupa baju berkrah kocak musang dengan motif yang sama. Serta tengkulok sebagai penutup kepala. Memiliki arti kebesaran dan kegagahan laki-laki Suku Melayu.

Itulah ulasan selengkapnya tentang perbedaan pakaian adat Sumatera Utara. Ternyata banyak bukan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan nusantara.

Kontributor : Cahya Hanifah

Load More