Pakaian adat Suku Batak Pak-Pak disebut baju merapi-rapi. Kain tenun khas Suku Batak Pak-Pak memiliki warna hitam yang mendominasi. Dari model seperti baju Melayu dengan manik-manik atau api-api.
Untuk laki-laki bagian bawah menggunakan sarung berupa Oles Sidosdos yang terbuka pada bagian depan.
Sedang untuk perempuan juga berwarna hitam. Dengan bagian leher dimodel segi tiga lengkap dengan api-api. Bagian bawah menggunakan Oles Pardabitak yang melingkar di pinggang. Pada bagian kepala laki-laki maupun perempuan menggunakan aksesoris pendukung.
6. Pakaian Suku Adat Angkola
Pakaian adat ini hampir mirip dengan Suku Mandailing. Perbedaan yang melekat pada warna merah yang mendominasi dan selendang merah yang diselempangkan di badan. Pada bagian kepala juga hampir sama berupa ampu untuk laki-laki berwarna hitam dan bulang emas pada perempuan.
7. Pakaian Adat Suku Nias
Secara geografis Suku Nias terpisah dari Suku Batak. Menyebabkan budaya dan adat yang dimiliki juga berbeda. Bila dulu Suku Nias menenun serat kayu atau rumput untuk dijadikan pakaian. Untuk laki-laki berupa rompi coklat atau hitam yang dihiasi warna hitam,kuning, dan merah. Sedang perempuan selebar kain yang menutup pinggang tanpa baju.
Sekarang Suku Nias sudah menggunakan kain dengan dominasi warna merah dan kuning. Pakaian adat Suku Nias laki-laki disebut Baru Ohulu. Terdiri dari celana hitam selutut, baju kuning berpotong serong dengan beludru yang dihiasi warna kuning, merah pada leher dan lengan.
Dilengkapi perhiasan di kepala dan selendang kuning yang dililitkan pada pinggang. Sedangkan perempuan disebut Baru Ladari berupa jubah yang dihiasai motif tanaman dan hewan yang terbuat dari beludru.
Baca Juga: 5 Pakaian Adat Betawi, Ada yang Khusus Bangsawan
8. Pakaian Adat Suku Melayu
Suku Melayu banyak ditemui di Sumatera Utara. Pakaian adat untuk perempuan berupa baju kurung atau kebaya panjang yang ditambahkan songket. Terbuat dari brokat yang dihiasi detail warna emas.
Sedangkan untuk laki-laki berupa baju berkrah kocak musang dengan motif yang sama. Serta tengkulok sebagai penutup kepala. Memiliki arti kebesaran dan kegagahan laki-laki Suku Melayu.
Itulah ulasan selengkapnya tentang perbedaan pakaian adat Sumatera Utara. Ternyata banyak bukan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan nusantara.
Kontributor : Cahya Hanifah
Tag
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Banser Bantu Bersihkan Gereja HKBP Sibolga yang Terdampak Banjir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali