"Pakaian sama makanan sih ya, terus kalau bisa juga kita disiapkan semacam telepon umum, banyak warga yang tidak bisa menyelamatkan hape-nya, jadi belum bisa mengabari keluarga yang jauh," tukasnya.
Pemerintah, BPDB, TNI/Polri serta relawan terlihat datang membawa logistik dan makanan ke tenda pengungsian.
Hujan yang masih mengguyur wilayah Lombok Barat dan sekitarnya membuat warga tampaknya akan berada lebih lama di tenda pengungsian.
Relawan Dirikan Dapur Umum
Merespons bencana banjir tersebut sejumlah relawan kemanusiaan bergerak membantu korban banjir di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tak hanya membantu proses evakuasi, para relawan juga turut mendirikan dapur umum guna memberikan makanan dan logistik bagi warga terdampak banjir yang ada di tenda pengungsian.
Dapur umum yang didirikan relawan terletak di lingkungan Irigasi, Kelurahan Taman Sari, Kacamatan Ampenan, Mataram.
Salah satu kelompok relawan yang berpartisipasi membantu korban terdampak banjir adalah relawan Gagas (Galang Anak Semesta). Sejak Senin pagi (6/12/2021) tim relawan Gagas terlibat aktif membantu evakuasi warga.
"Selain bantu evakuasi, kita dari pagi juga sudah mendistribusikan makanan siap saji ke sejumlah titik," kata Ketua Relawan Gagas, Minawati Anggraini, saat ditemui di dapur umum.
Sampai dengan Senin malam, tim relawan telah mendistribusikan sekitar 650 nasi bungkus kepada korban terdampak di sejumlah titik.
Baca Juga: Tanggul Sungai Jebol Langsung Mengarah ke Pemukiman, Rumah Warga di Lombok Barat Amblas
"Tim kami tadi sudah mengantar ke sejumlah titik seperti Batulayar, Sesela, dan Kekeri. Selain antar langsung, banyak juga warga yang datang langsung mengambil ke sini," kata Mina, sapaan akrabnya.
Untuk besok, Salasa (7/12/2021) kata Mina, ia dan tim akan terjun langsung ke lokasi banjir. Mereka akan bergerak melakukan dukungan sosial serta distribusi bahan makanan pokok seperti telur, mie instan dan lain-lain.
"Kami mau turun ke lokasi pengungsian, baik yang ada di Musala, Masjid, kantor-kantor dan tenda pengungsian yang sudah ada," kata perempuan berusia 24 tahun itu.
Ia menyampaikan harapannya kepada semua relawan kemanusiaan agar bergerak bekerja sama membantu korban banjir. Ke depan, kata Mina, ia berharap sosialisasi tentang edukasi kebencanaan lebih masif lagi dilakukan.
"Harapannya teman-teman relawan bergerak sama-sama, jangan hanya di awal, tapi berkelanjutan. Selanjutnya, distirbusi bantuan jangan di satu titik saja, kasian yang di dalam belum kebagian," tukasnya.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran