Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 04 Desember 2021 | 07:48 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai membuka Health Business Gathering 2021 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/11/2021).

SuaraBali.id - Vaksinasi dosis ketiga atau booster akan diberikan secara paralel di semua provinsi di Indonesia mulai Januari 2022. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan vaksin ini akan diperoleh sebagian masyarakat Indonesia secara gratis dan sebagian lagi berbayar.

"Nggak ada provinsi (prioritas), langsung paralel semuanya," kata Luhut usai membuka Health Business Gathering 2021 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (3/12/2021).

Namun demikian Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan bahwa dilihat dari skemanya, vaksin COVID-19 penguat diharapkan biayanya secara mandiri oleh masyarakat.

"Kecuali penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan, itu artinya berasal dari kelompok masyarakat kurang mampu. Rencananya seperti itu, nanti kami kan lihat juknisnya lagi. Juknisnya belum keluar kok," ucapnya.

Baca Juga: Danrem Minta Seluruh Prajurit Tidak Lengah Selama Presiden Jokowi Kunjungi Bali

Suarjaya mengatakan seusai juknisnya keluar baru akan dilhat daerah atau kelompok masyarakat mana yang bisa mendapatkan prioritas.

"Sebagian yang berbayar. Rakyat kita kelas bawah tidak bayar atau gratis, itu kira-kira 100 juta orang, yang lainnya bayar. Saya pasti bayarlah," tambahnya Luhut Binsar.

Sedangkan mengenai harga vaksin tersebut, menurut Luhut saat ini tengah dihitung oleh Kementerian Kesehatan.

"Semuanya dianjurkan, diwajibkan untuk mendapatkan booster atau suntik ketiga," ujarnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi pernyataan Luhut mengatakan kisaran harga vaksin COVID-19 penguat di bawah Rp300 ribu.

Baca Juga: Wamen Alue Dohong Sebut Tahura Ngurah Rai Bali Siap Untuk KTT G20 Tahun 2022

"Mulainya tapi dari Pak Luhut ya, dari umur-umur Pak Luhut," ucap Menkes. (ANTARA)

Load More