Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Senin, 06 September 2021 | 09:22 WIB
Bupati Gianyar Made Mahayastra. [BeritaBali/Istimewa]

SuaraBali.id - Satu dari dari tujuh camat di Kabupaten Gianyar kabarnya akan dicopot dari jabatannya. Diduga, oknum camat ini bertindak arogan di wilayah kerjanya.

Dilansir dari Beritabali.com, pencopotan jabatan camat ini akan dilakukan melalui mutasi pegawai yang rencananya digelar Senin (6/9/2021) hari ini di halaman belakang kantor Bupati Gianyar.

Dari informasi, oknum camat ini kabarnya relatif sering meresahkan sejumlah pengusaha. Memanfaatkan jabatannya, oknum camat ini disebut-sebut kerap 'memalak'.

Ironisnya, yang menjadi sasaran bukan hanya pengusaha besar, tetapi juga pengusaha mikro kecil menengah (UMKM), seperti pedagang nasi babi guling.

Baca Juga: Bupati Gianyar: Pejabat Dilarang Terima Insentif Penanganan Covid-19

Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra ketika dikonfirmasi membenarkan rencana pencopotan ini.

"Dalam mutasi ini, seorang camat saya copot dari jabatannya karena suka memalak pengusaha," ujarnya, Minggu (5/9) kemarin.

Hanya saja, Mahayastra masih merahasiakan camat mana yang akan dicopot serta siapa penggantinya. Menurut Mahayastra, tidak boleh ada pejabat yang salah menggunakan wewenang.

"Selama saya menjabat Bupati Gianyar, tidak boleh ada pegawai yang main-main," tegasnya.

Bupati asal Payangan ini tegas mencopot jabatan camat satu ini berdasarkan hasil penelusurannya sendiri. Dengan cara menyebar orang-orang kepercayaan untuk mengintai gerak-gerik para pegawai.

Baca Juga: Ditegur Tito Karnavian Belum Bayar Insentif Nakes, Begini Jawaban Bupati Gianyar

Selain satu camat ini, Mahayastra menilai kinerja pegawainya secara umum sudah baik.

"Tidak ada yang luput dari pantauan saya, di perizinan, sekarang tidak ada lagi pungli, saya sudah sebar orang-orang saya. Jika ada, langsung saya tindak lanjuti," ujarnya.

Politikus PDIP ini pun meminta para Aparatur Sipil Negera (ASN) lain agar tidak termakan isu fitnah yang kerap beredar dalam mutasi jabatan. Terutama terkait tudingan melakukan praktik jual-beli jabatan.

Kata Mahayastra, hal itu bukan hanya membuat citranya buruk di mata pegawai. Hal tersebut juga dapat menurunkan semangat kerja pegawai.

"Itu merupakan fitnah yang sangat kejam. Semua pejabat yang menduduki jabatan selama saya menjabat, semua dipilih karena kinerjanya yang baik. Jika ada oknum yang bermain dalam jabatan, silahkan sampaikan ke saya. Nanti tentu ada sanksi tegas untuk oknum tersebut. Namun saya tegaskan, pejabat-pejabat yang selama ini melekat dengan saya, semuanya tidak ada yang melakukan praktik demikian," ujar dia.

Mahayastra pun meminta pada ASN di Pemkab Gianyar untuk giat bekerja dan berprestasi.

"Mari bekerja secara tulus, tekun dan berprestasi, karena itu menjadi acuan karir selama saya menjabat Bupati Gianyar," imbuhnya.

Load More