SuaraBali.id - Kepulauan Talaud gempa besar 7,1 Skala richter. Namun gempa dirasakan hanya 4 detik. Warga pun tidak panik.
Gempa Talaud terjadi, Senin (12/8/2021) pukul 00.46 WIB. Guncangan cukup kuat dirasakan warga Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan bahwa situasi aman dan terkendali saat ini. Selain itu, belum ada laporan dampak yang disebabkan oleh fenomena alam tersebut.
Parameter gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat pusat gempa 7,1 SR ini berada di laut, 267 kilometer timur laut Melanguane dengan kedalaman 51 kilometer.
Berdasarkan pemodelan, gempa tidak berpotensi tsunami.
Dilihat pada kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Kepulauan Talaud berada pada IV MMI, sedangkan Sangihe dan Bitung pada II – III MMI.
Skala IV MMI menggambarkan guncangan dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah atau beberapa orang di luar rumah, dan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Semakin tinggi skala MMI, potensi dampak bisa semakin besar.
Analisis inaRISK menunjukkan Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan wilayah yang memiliki potensi gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca Juga: Nasib Eks Bupati Cantik jadi Tersangka KPK, Sri Wahyumi Kembali Dikurung Selama Sebulan
Sebanyak 18 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut. Selain itu, 18 kecamatan yang ada di pulau ini juga berada pada potensi bahaya tsunami kategori sedang hingga tinggi.
Kejadian gempa tercatat pernah berdampak di Kepulauan Talaud, tepatnya pada 11 Februari 2009 lalu. Saat itu gempa 7,4 SR yang terjadi pada kedalaman 10 km mengakibatkan 64 warga luka-luka dan 597 bangunan rusak di Kepulauan Talaud.
Kekuatan guncangan gempa terekam dengan skala MMI yang menunjukkan wilayah Lirung VI MMI, Pulau Sangihe V MMI dan Manado IV MMI.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan masyarakat selalu diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa bumi.
Hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksikan tempat dan waktu terjadinya gempa.
Setiap keluarga diharapkan memiliki rencana kesiapsiagaan bencana sehingga risiko dapat dihindari atau pun dikurangi. (Antara)
Berita Terkait
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Di Bawah Ancaman Tsunami, Mengapa Warga Talaud Justru Tetap Tenang?
-
'Asap Sudah Masuk Anjungan', Kisah Dramatis Istri Polisi Terjun ke Laut Saat KM Barcelona Terbakar
-
Gempa Bumi M 5,7 Guncang Talaud, Pusat Gempa di Kedalaman 94 Km Pagi Ini
-
Gempa Besar Magnitudo 6,3 Guncang Kepulauan Talaud, Begini Analisa BMKG
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu