SuaraBali.id - Jenis-jenis tari Bali. Tarian Bali ternyata bukan hanya Tari Pendet dan Tari Kecak. Namun ada banyak.
Bali memang kaya akan tradisi, hal tersebut nampak jelas dengan beragam tarian tradisional yang dimiliki oleh suku Bali. Tak heran mengapa banyak wisatawan terpikat dengan keindahan budaya Bali dan selalu ingin kembali.
Sama halnya dengan tarian tradisional suku lainnya, bali memiliki beberapa tarian adat tak hanya tari kecak dan pendet. Seni tari bali ini terbagi menjadi tiga pilihan yaitu wali atau seni pertunjukan sakral, bebali yaitu tarian untuk upacara dan juga untuk pengunjung, kemudian balih-balihan yaitu seni tari untuk pengunjung.
1. Wali
Sang Hyang Dedari, merupakan tarian sakral karena kemasukan roh, baik roh dedari atau bidadadari mapun binatang yang memiliki kekuatan gaib.
Tarian ini telah ada dan merupakan warisan pra-Hindu yang bertujuan menolak bala yaitu memohon keselamatan dari bencana alam atau wabah penyakit.
Tarian ini diiringi dengan menyanyikan tembang pemujaan dengan iringan tetabuhan, dilakukan sepasang penari cilik sebelumnya diupacarai dan dinyanyikan gending sanghyang dedari sampai pingsan. Hal tersebut merupakan tanda masuknya roh dedari.
Sang Hyang Jaran, merupakan tarian yang dilakukan oleh seorang pria yang mengendarai kuda-kudaan yang terbuat dari pelapah atau daun kelapa.
Ketika roh telah merasuki sang penari, ia akan berjalan dan berlari-lari kecil dengan kaki telanjang di atas bara api batok kelapa.
Baca Juga: Asal Usul Upacara Ngaben Bali, Tujuan, Hingga Jenis-jenisnya
Tarian ini dilakukan ketika masyarakat prihatin akan keadaan alam.
Tari Rejang
Tarian untuk menyambut para dewa yang datang dari khayangan dan turun ke bumi. Tarian ini dipercaya memiliki nilai-nilai penting seperti makna spiritual oleh karena itu tarian ini dianggap sebagai tarian suci dan dilakukan dengan penuh rasa pengabdian.
Tari rejang biasanya ditampilkan oleh sejumlah penari wanita secara berkelompok atau masal. Tari renjang memiliki tempo yang cenderung pelan disesuaikan dengan iringan musik yanga ada. Dalam pertunjukan tari renjang diiringi dengan musik gamelan khas Bali.
Sesuai dengan namanya tarian ini dilakukan dengan formasi berbaris, tarian ini menggambarkan dari kisah seorang ksatria yang berperang untuk membela rajanya. tari baris ditarikan maksimal 40 laki-laki dan minimalnya delapan orang.
Tag
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali