SuaraBali.id - Makanan sahur Soekarno atau menu sahur Soekarno sebelum bacakan teks Proklamasi Kemerdekaan. Tak banyak diketahui, Proklamasi hari kemerdekaan Indonesia berlangsung pada bulan Ramadhan, tepatnya tanggal 9 Ramadhan 1346 Hijriyah atau 76 tahun lalu dalam perhitungan tahun hijriyah.
Soekarno sahur di ruang makan rumah Laksamana Tadashi Maeda. Di rumah itu sedang dilakukan perumusan teks proklamasi yang menentukan masa depan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara merdeka. Dini hari itu, 17 Agustus 1945.
Teks proklamasi dalam bentuk tulisan tangan dan ketikan itu adalah buah pikiran toga tokoh nasional, di antaranya Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo. Soekarno menulis tangan, Sayuti Melik yang mengetik.
Naskah proklamasi yang dalam bentuk tulisan tangan sempat terabaikan dan dibuang di keranjang sampah.
Beruntung Burhanuddin Muhammad Diah mengambil kertas teks proklamasi dan menyimpan selama hampir 47 tahun sebelum menyerahkannya kepada negara pada 1992. Hingga kini, naskah teks proklamasi masih tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.
Setelah konsep teks proklamasi disetujui, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik mengetik naskah.
Namun, karena tidak ada mesin ketik di rumah Laksamada Maeda, maka anak buah Laksamana, Satsuki Mishima diminta meminjam ke kantor perwakilan militer Jepang.
Setelahnya kita tahu, setelah naskah itu selesai, Soekarno didampingi Hatta membacakan teks proklamasi sebagai penanda Indonesia sudah lepas dari penjajahan.
Namun, ada sedikit cerita yang luput yang tidak ada di buku-buku sejarah sekolah. Peristiwa proklamasi itu terjadi di bulan Ramadhan.
Baca Juga: Bandara Soetta Telisik Latar Belakang 2 Mafia yang Loloskan WNI dari India
Saat itu tentu para tokoh nasional yang beragama Islam dan berkumpul di rumah Laksama Maeda akan berpuasa. Termasuk Soekarno dan Hatta.
Di sela-sela pembahasan teks proklamasi, setelah semalam suntuk berembuk, dini hari adalah waktunya makan sahur.
Dalam buku berjudul Sekitar Proklamasi (1969), Muhammad Hatta mengisahkan sebelum pulang ke rumahnya, Hatta sempat menyantap roti, telur, dan ikan sarden yang dimasak di rumah Maeda sebagai menu sahur.
Satsuki Mishima, anak buah Laksamana Maeda yang diminta meminjam mesik ketik, adalah satu-satunya perempuan malam itu. Ia juga yang menjadi koki makan sahur.
Menu yang disiapkan pun sederhana.
Mishima diminta membuatkan makanan sejuta umat Indonesia, nasi goreng sebagai makanan sahur Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Subardjo.
Berita Terkait
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Suporter dan Panitia Soekarno Cup 2025 Bersatu, Donasi Ratusan Juta untuk Korban Bencana Sumatera
-
Soekarno Runniversary 2026 Targetkan 10 Ribu Pelari, My Esti: Hologram Bung Karno Akan Lepas Start
-
Pesan Megawati untuk Bakat Muda Nusantara: Lahirlah Bintang Baru dari Soekarno Cup
-
Prananda Prabowo di Bali, Buka Liga Kampung Soekarno Cup II dengan Doa untuk Korban Bencana
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali