Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 28 April 2021 | 08:00 WIB
Ilustrasi anjing rabies [shutterstock]

SuaraBali.id - Kasus gigitan anjing rabies kembali terjadi di Kabupaten Jembrana. Kali ini tujuh orang warga Banjar Anyar Sari Kangin, Desa Nusa Sari korban digigit anjing rabies.

Dilansir dari Beritabali.com, ketujuh warga tersebut digigit oleh seekor anjing kecil. Dari informasi, pemilik anjing tersebut diketahui bernama Ni Ketut Marni (50) warga Banjar Anyar Sari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana.

Pemilik ini sekaligus korban gigitan dari anjingnya sendiri. Adanya informasi ada kasus gigitan, Tim Respon Cepat Kasus Rabies Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana dipimpin oleh Kabid Sekwan dan Vesmafet drh. I Wayan Widarsa langsung menurunkan 4 tim yang untuk melaksanakan vaksinasi dan eliminasi selektif di 4 (empat) banjar di desa tersebut.

Menurut pemilik anjing Ni Ketut Marni saat mengatakan, dirinya digigit anjingnya sendiri di tangan kiri pada saat memberi makan.

Baca Juga: Balita di Palmerah yang Diserang Monyet Sempat Tak Dapat Suntik Rabies

"Sebelumnya Jembrana saya sudah diikat di kebun, pada saat saya beri makan ajingnya langsung mengigit tangan saya," ujarnya.

Atas gigitan anjingnya, dirinya langsung membawa ke Puskesmas Melaya.

"Sudah saya berobat ke Puskesmas dan dikasih suntikan vaksin rabies," katanya.

Sementara itu, Kabid Sekwan dan Vesmafet drh. I Wayan Widarsa yang memimpin kegiatan tindakan eliminasi selektif di Banjar Anyar Sari Kangin Desa Nusasari mengatakan, pihaknya dari Bidang Keswan seijin bapak Kadis mendapat informasi dari warga terjadi kasus rabies di Desa Nusasari khusus di Banjar Anyar Sari Kangin.

"Berawal anjing ini menggigit pada tanggal 24 April 2021 sebanyak 4 orang, lalu dibunuh, dikarenakan mengigit lebih dari dua orang kami curiga ada apa dengan anjing tersebut," ujarnya.

Baca Juga: Digigit Anjing, Denise Chariesta Langsung Disuntik Vaksin Rabies

Atas kejadian tersebut, pihaknya langsung mengambilan sampel pada 24 April 2021 pada hari Senin 26 April dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar dan sorenya keluar hasil positif.

"Terkait hal tersebut teman kita yang ada di Kecamatan Melaya langsung sore harinya bergerak ke desa untuk memberikan informasi ke warga bahwa sample yang dikirim tersebut hasilnya positif, sehingga ada kewaspadaan kepada warga di sana," ujarnya.

Menurut Widiarsa, pihaknya melakukan tindakan eliminasi selektif dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran pada anjing yang sempat kontak dengan anjing yang positif, dan kumudian anjing liar yang tidak bisa yang dipegang untuk di vaksinasi.

"Di Desa Nusasari estimasi populasi anjing sebanyak 762 ekor, harapan kita tim yang kita turunkan pada hari ini minimal 80 persen dapat melakukan vaksinasi ajing tersebut, itu merupakan daya pengaman virus untuk tidak menyebar, kalau pun virus itu sempat menyebar, setelah divaksin anjing tersebut akan mati sendiri," imbuh dia.

Load More