Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 17 Januari 2021 | 12:05 WIB
Ilustrasi pasar. [Antara]

SuaraBali.id - Sejumlah pedagang di Pasar Badung, Kota Denpasar mengeluh karena para pedagang yang berjualan di sekitar atau di sisi pasar mulai menjamur. Hal tersebut dinilai merugikan pedagang yang ada di dalam pasar, khususnya di lantai dua.

Alasannya karena, tak banyak warga atau pembeli yang mau berbelanja di dalam, karena lebih memilih berbelanja di luar Pasar Badung.

Dilansir dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), selain lebih cepat, pembeli juga malas naik ke lantai dua dan tiga Pasar Badung.

Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang sayur di lantai 2 pasar Badung Ibu Nyoman Warsini yang menjual aneka sayur mayur asal Desa Ulakan, Kabupaten Karangasem.

Baca Juga: Teka Teki Perempuan Subang Tewas Telanjang di Bali, Polisi Temukan Ini

"Terlalu banyak saat ini pedagang di luar areal Pasar Badung berjualan saya lihat," katanya belum lama ini.

"Apalagi para pedagang yang berjualan di lantai atas seperti saya, malah akan semakin sepi berjualannya," katanya.

Selain itu, dalam kondisi pandemi saat ini, tingkat belanja warga juga ikut menurun drastis.

Hal yang sama diutarakan pedagang aneka buah, Yolanda. Ia mengakui mulai menjamurnya pedagang di luar areal Pasar Badung.

"Menjamur saya lihat para pedagang, yang terlihat dibiarkan begitu saja membuka lapak di beberapa sisi pasar Badung ini. Tentu itu akan berdapak pada penurunan jumlah penjualan kami disini. Yang akhirnya berimbas ke pendapatan juga," ujarnya.

Baca Juga: Waspada! Penularan Covid-19 di Kota Denpasar Masih Tinggi

Padahal, kata dia, para pedagang di Pasar Badung seluruhnya membayar distribusi pasar yang dipungut setiap hari.

"Buka tidak buka tetap membayar. Apalagi posisi saya berada di lantai 2, tentu akan semakin menambah orang enggan naik untuk berbelanja," ujarnya sembari berharap Pemerintah Kota Denpasar untuk bisa mencari solusi yang terbaik.

Load More