SuaraBali.id - Terjadi lagi, penemuan paus sperma mati di wilayah pantai Bali. Kali ini, bangkai paus sperma ditemukan di Pantai Mengiat, wilayah ITDC, Nusa Dua.
Saat ditemukan pada Rabu (18/11/2020), kondisinya sudah membusuk.
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, melakukan penelitian terkait dengan penemuan hewan berukuran besar tersebut.
Terlebih, hingga kekinian belum diketahui penyebab matinya paus sperma itu.
Baca Juga: Irjen Petrus Golose Dicopot dari Kapolda Bali, Ini Sosok Penggantinya
"Kita belum tahu ini penyebabnya, ini agak aneh karena ada dua individu, biasanya kalau mati ya satu-satu. Nah kita lagi cari penyebabnya, kemungkinan faktor lain, bukan faktor alam dia mati, mungkin masih dugaan karena penyakit atau ketabrak. Selain itu, karena tadi ada echosounder atau kapal yang melakukan penelitian untuk uji seismik," ujar Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso, saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali.
Ia mengatakan bahwa paus sperma yang ditemukan memiliki panjang tubuh sekitar 13 meter lebih.
"Ini kemungkinan individu yang berbeda dari kemarin, yang ditemukan di Pantai Serangan, dan kemarin kan sekitar 10 meter perkiraannya," katanya.
Untuk saat ini, tindakan yang sudah dilakukan berupa penguburan bangkai paus sperma di sekitar Pantai Mengiat.
"Kondisinya saat ditemukan mati membusuk dan lebih lama sudah mati. Kira-kira sudah mati lebih dari satu minggu, mungkin lebih dari 10 hari," kata Yudiarso.
Ia menjelaskan bahwa paus ini merupakan hewan berimigrasi melalui perairan Indonesia kemudian ke Selatan Bali sesuai tempat ditemukan. Kata dia, posisi Selatan Bali, Selatan Nusa Tenggara jadi wilayah yang dilalui di bulan-bulan ini.
Lebih lanjut, Yudiarso mengatakan tempat ditemukannya paus sperma tersebut diduga menjadi tempat untuk mencari makan dan beranak.
"Penyebabnya kan banyak sementara sifatnya parsial belum terintegrasi mencari penyebab, karena kalau cari penyebab itu bisa dilihat dari bangkainya, atau faktor apa pemicu dia mati," ujarnya.
Paus Mati di Teluk Serangan
Baca Juga: Toya Devasya Kintamani Hadirkan Suasana Pegunungan di Bali
Sebelumnya paus sperma berukuran raksasa ditemukan di perairan Teluk Serangan, Bali atau sekitar 500 meter dari dermaga pada Selasa (17/11). Ada bekas luka di tubuh hewan tersebut.
Berita Terkait
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Undangan Pernikahan Dengan Luna Maya di Ubud Diduga Bocor, Maxime Kecewa
-
Gara-gara Foto Ini Luna Maya Dibilang Anak Bali Banget Oleh Maxime Bouttier
-
Dari Lombok ke Pasar Dunia: Kisah Sukses "I Love Mutiara" Berkat Dukungan BRI
-
Di Balik Kisah Mistis Dan Pilu Jembatan Tukad Bangkung, Begini Suasana di Bawahnya