SuaraBali.id - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea meminta pemuda Bali tak tinggal diam terhadap RUU Larangan Minuman Beralkohol yang kini sedang digodok DPR.
Hotman mengaitkan Rancangan Undang-undang Larangan Minuman Beralkohol (Minol) tersebut dengan nasib pariwisata di Bali yang dianggap sebagai salah satu primadona Indonesia.
Menurutnya, jika aturan tersebut disahkan berpotensi mengancam sektor pariwisata di Bali, bahkan seluruh Indonesia.
Pendapat ini disampaikan pengacara 61 tahun tersebut melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Minggu (16/11/2020).
"Halo para pemuda Bali. Bali adalah salah satu primadona tourism Indonesia. Kalau sampai Undang-undang minuman beralkohol disahkan DPR, Anda tahu akibatnya terhadap pariwisata di Bali dan juga pariwisata di seluruh Indonesia," ujarnya seperti dikutip SuaraBali.id.
Tak ingin membiarkan hal tersebut, Hotman Paris mengajak pemuda Bali untuk bersuara, menolak RUU Larangan Minuman Beralkohol disahkan.
Ia mengaku siap memberi dukungan penuh terhadap penolakan itu. Sebab, kata dia, masa depan pariwisata Bali ada di tangan para pemuda Pulau Dewata itu sendiri.
"Pemuda Bali baik di Jakarta maupun di Bali, ayo ikut Bersuara. Hotman Paris akan mendukung 100 persen. Pemuda Bali jangan diam saja, ikut bersuara di mana tanggung jawabmu terhadap masa depan kampung halamanmu," sambungnya.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung para pemangku kebijakan di Bali supaya turut menyuarakan pendapat atas pembahasan RUU Minol.
Baca Juga: Protes RUU Minol, Pemuda Bertato "A.C.A.B" Tantang Polisi untuk Berkelahi
"Pemuda Bali, DPRD, Pemda ayo semuanya bersuara. Salam Hotman Paris pecinta Bali," ujar Hotman memungkasi.
RUU Minol
RUU Tentang Larangan Minuman Beralkohol itu diusulkan oleh tiga fraksi di DPR, yakni Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Gerindra. Pembahasan RUU tersebut belakangan menuai atensi publik.
Sebagai salah satu pengusul, Anggota Baleg Fraksi PKS, Bukhori mengatakan, keberadaan RUU Larangan Minol ialah untuk mengatur produksi, distribusi dan konsumsi minuman beralkohol.
Menurutnya, aturan mengenai minuman beralkohol yang sudah tertuang di dalam KUHP saja tidak cukup. Sehingga diperlukan undang-undang khusus untuk mengatur laju produksi dan distribusi minuman beralkohol.
"KUHP tidak mengatur distribusi dan produksi, hanya ada kaitan dengan konsumsi. Itupun yang berakibat tindakan atau merugikan fihak lain atau mengancam nyawa. Tetapi di RUU ini aka lebih rinci dan terukur," kata Bukhori dihubungi Suara.com, Rabu (11/11/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari