SuaraBali.id - Polda Bali beserta jajaran Polresta Denpasar sedang menyelidiki terkait beredar-nya brosur bertuliskan "Mari kita kumpul untuk melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah, serang, hancurkan, jarah dan bakar" yang tersebar di beberapa lokasi wilayah kota Denpasar, Bali.
"Itu brosurnya sudah kita dapat. Tapi pelaku-nya belum kita tahu siapa. Masih kita selidiki. Kalau sudah tahu kan sudah kami amankan, tapi sampai sekarang masih penyelidikan. Kalau kita lihat kan ada tulisan dari 'Bali Tidak Diam', tapi kita tidak tahu siapa yang pasang dan kapan dia pasang," ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi Rabu (21/10/2020) malam.
Ia mengatakan, sementara belum ada saksi yang bisa dimintai keterangan. Sedangkan terkait dengan pemasangan, saat itu sepertinya dilakukan ketika tidak ada orang. Sebaliknya, jika ada orang-orang di sana (TKP), mungkin tidak ada pihak yang berani pasang brosur-nya.
Dalam brosur tersebut tertulis dari aliansi Bali Tidak Diam (kelompok gabungan mahasiswa yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja).
Kata Syamsi, terkait akan memanggil koordinator lapangan (korlap) aliansi "Bali Tidak Diam" atau tidak, bahwa itu masih dalam penyelidikan.
"Itukan kita belum tahu siapa yang memasang. Kita selidiki dulu apakah mereka yang pasang atau tidak, masih ditindaklanjuti. Yang jelas itu kami menyelidiki dan fokus menyiapkan pasukan untuk pengamanan unjuk rasa yang dilakukan besok (Kamis hari ini)," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Sementara itu, koordinator lapangan dari aliansi Bali Tidak Diam, Abror Torik Tanjilla membantah brosur tersebut berasal dari teman-teman aksi aliansi Bali Tidak Diam.
"Ciri-ciri dari brosur yang dibuat dan disebarkan oleh aliansi Bali Tidak Diam hanya terdiri atas dua warna yaitu hitam dan putih dan tidak pernah ada narasi ajakan melakukan aksi kerusuhan seperti brosur yang dituduhkan kepada kami aliansi Bali Tidak Diam," ujar Abror menegaskan.
Abror menegaskan bahwa aliansi Bali Tidak Diam, tidak pernah mencetak satu pun brosur yang berwarna selain warna hitam dan putih.
Pihaknya tidak pernah melakukan dan menginisiasi aksi kerusuhan. Kemudian, mengecam dan mengutuk oknum yang menginisiasi dan mengeksekusi pelepasan dan pengerusakan brosur asli aliansi Bali Tidak Diam.
"Anehnya, brosur yang benar dari aliansi Bali Tidak Diam baru satu jam dipasang, sudah banyak yang dilepas dan sengaja dirusak oleh oknum-oknum tidak dikenal. Dengan dirobek dan dilepas dari perekat-nya," kata Abror.
Berita Terkait
-
Beredar Poster Ajakan Rusuh di Bali, Polisi Turun Tangan
-
Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini, Kamis 22 Oktober 2020
-
Serang Polisi Tanpa Sebab, Pria Bali Tewas Tertembak di Hotel
-
Tak Usah ke Afrika, Wisata di Bali Ini Tawarkan Indahnya Pemandangan Savana
-
Benarkah Bali Terancam Krisis Listrik 2021? Ini Penjelasan PLN
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran