SuaraBali.id - Eki Sugianto (41) terpaksa berurusan dengan polisi karena ulahnya. Polisi gadungan itu tega menipu wanita di Bali hingga korban mengalami kerugian ratusan juta.
Modusnya yakni mengaku sebagai perwira polisi berpangkat AKP di media sosial. Ia berhasil mengelabui korban yang mayoritas jomblo.
Kasus penipuan Eki terungkap setelah seorang korban yang bernama Siti Suprihatin (47) melapor ke polisi. Wanita yang tinggal Perum Graha Dewata, Pemogan, Denpasar Selatan tersebut mengaku mengalami kerugian Rp 285 juta.
Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com) Rabu (30/9/2020), Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Dewa Gede Putu Anom Danujaya, kasus penipuan ini dilaporkan 7 Juni 2020 lalu.
Korban berkenalan dengan Eki Sugianto melalui instagram tahun 2019. Setelah berkenalan, Eki mengaku sebagai anggota Polri berpangkat AKP.
"Jadi, pelaku berkenalan dengan korban melalui video call menggunakan baju Polisi dan menunjukkan KTA Polisi sehingga korban percaya," ujar Anom.
Dari perkenalan itu, Eki dan Siti lalu menjalin hubungan khusus. Tapi korban selama ini belum pernah bertemu dengan pelaku Eki yang sesuai KTP merupakan warga Sialang Sakti, Tenayan Raya, Pekanbaru, Riau.
Eki bahkan memberikan janji palsu kepada Siti untuk menikahinya.
"Korban tertarik dengan pelaku karena dijanjikan akan dinikahi," sambungnya.
Baca Juga: COVID-19 di Bali Masih Mengerikan, 107 Orang Positif Corona Dalam Sehari
Pelaku lalu menawakan korban untuk berbisnis sewa alat berat karena mengaku sudah lama menekuni usaha tersebut dan telah memiliki banyak relasi pada Maret 2020 lalu.
Anom menerangkan, dengan bujuk rayu tersebut apalagi melihat sosok pelaku seorang polisi, korban yang sudah telanjur cinta ini bersedia kerja sama.
"Korban mengirimkan uang secara berkala dari bulan Mei. Sebagai pembayaran DP alat berat excavator dan membayarkan uang biaya perbaikan alat yang rusak serta biaya pengiriman alat berat ke rekening nomor 84553*** atas nama pelaku sebesar Rp35 juta," ucapnya.
Korban kembali mentransfer uang senilai Rp250 juta ke pelaku pada 26 Mei 2020.
Namun, terang Anom, setelah pelunasan diberikan dan sampai batas waktu yang telah dijanjikan, alat berat tersebut tidak kunjung datang.
"Korban rugi Rp285 juta. Merasa dirugikan korban lapor ke Polresta Denpasar 7 Agustus 2020 lalu," bebernya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran