- LAM DEPILAR resmi mengadakan Workshop dan Munas I pada 3–4 November 2025 di Universitas Udayana, Denpasar
- Lembaga ini memperoleh legalitas resmi sepanjang tahun 2025, menjadi salah satu dari 11 LAM di Indonesia
- Munas I menghasilkan pengesahan struktur dan pelantikan pengurus masa bakti 2025–2030 untuk akreditasi bidang desain
Pembahasan Instrumen Akreditasi hingga Pelantikan Pengurus
Rangkaian Munas I berlangsung dalam dua hari dengan agenda strategis penyusunan dan penyempurnaan instrumen akreditasi.
Penguatan sistem informasi akreditasi. Penyusunan AD/ART dan struktur kelembagaan. Sidang pleno dan pengesahan dokumen resmi dan pelantikan pengurus masa bakti 2025–2030.
Forum ini melibatkan lintas asosiasi program studi dan profesi, termasuk ITB, UGM, IPB, UNDIP, UII, Universitas Petra, UNJ, ITENAS, dan UMN.
Baca Juga:Mengungkap Makna Tersembunyi di Balik Setiap Sudut Rumah Tradisional Bali
Pengurus Masa Bakti 2025–2030 Resmi Dilantik
Dalam Munas I, struktur LAM DEPILAR disahkan dengan susunan organisasi lengkap meliputi Majelis Akreditasi, Dewan Eksekutif, Pengawas, hingga divisi-divisi operasional.
Prof. Nadiroh, ditetapkan sebagai Ketua Majelis Akreditasi, sementara Yulianto Purwono Prihatmaji, memimpin Dewan Eksekutif.
Era Baru Sistem Akreditasi Bidang Desain dan Arsitektur
Dengan dukungan multidisiplin, keterlibatan perguruan tinggi nasional, serta struktur kelembagaan yang telah terbentuk, Munas I LAM DEPILAR menandai langkah konkret menuju sistem akreditasi yang lebih independen dan kredibel.
Baca Juga:Fungsi 10 Bagian Pada Rumah Adat Bali yang Perlu Diketahui
Adaptif terhadap kebutuhan zaman, mendorong inovasi dan standar global, dan berorientasi keberlanjutan dan tata nilai nasional
LAM DEPILAR menyatakan siap menjadi mitra strategis perguruan tinggi dan profesi untuk meningkatkan kualitas lulusan serta daya saing Indonesia dalam bidang desain, arsitektur, perencanaan, dan ilmu lingkungan.
Dengan dimulainya fase baru ini, LAM DEPILAR optimistis akan menjadi penggerak transformasi pendidikan tinggi dan lahirnya ekosistem akademik yang unggul, berdaya saing, dan berpihak pada keberlanjutan peradaban.