- Bencana banjir di beberapa provinsi mendorong SPPG berkreasi mengganti menu makanan dengan bahan pangan lokal karena kelangkaan pasokan
- Banyak kendala logistik seperti pasokan gas, air bersih, dan listrik menyebabkan operasional 19 SPPG di Bireun terhenti sementara
- Selama pemulihan, SPPG mengalihkan penerima manfaat bantuan kepada korban bencana dan meminjamkan kendaraan operasional mereka
Pada 26 November 2025, 21 SPPG memberikan bantuan sebanyak 62.826 paket bantuan. Kemudian pada 27 November 2025 disalurkan 30.261 paket bantuan. Pada 28 November 2025 didistribusikan 37.180 paket bantuan.
“Sementara pada 29 November 2025 dikirimkan 38.668 paket bantuan,” kata Mustafa Kamal dalam laporannya.
Selama bencana terjadi, pada tanggal 26 sampai 30 November 2025, SPPG-SPPG juga berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Bireun dengan meminjamkan 5 kendaraan operasional.
Tiga mobil distribusi juga dikerahkan pada tanggal 2 Desember 2025 untuk mendistribusikan bantuan kepada korban terdampak.
Baca Juga:BGN Ancam Suspend SPPG Banyumas Jika Gagal Urus Sertifikat Higiene Sanitasi dalam Sebulan
Namun, kelangkaan bahan baku, listrik yang tidak stabil, kelangkaan air bersih untuk produksi, serta kekurangan pasokan gas, menyebabkan SPPG-SPPG yang semula terus beroperasi membantu korban bencana terpaksa menghentikan kegiatan.
“Untuk sementara kami baru dapat melanjutkan operasional hingga hari ini, 3 Desember 2025,” kata Mustafa Kamal.