Bukan Hanya Seks Bebas, Ini 4 Jalur Penularan HIV/AIDS di Kalangan Produktif Denpasar

Temuan kasus positif HIV/AIDS di Kota Denpasar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya

Muhammad Yunus
Selasa, 02 Desember 2025 | 14:25 WIB
Bukan Hanya Seks Bebas, Ini 4 Jalur Penularan HIV/AIDS di Kalangan Produktif Denpasar
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025 dengan membagikan bunga mawar dan brosur edukasi kepada masyarakat yang melintas di kawasan Catur Muka Denpasar, Bali, Senin (1/12/2025) [Suara.com/ANTARA/HO-Humas Pemkot Denpasar]
Baca 10 detik
  • Kasus HIV/AIDS di Denpasar meningkat; usia produktif 20-39 tahun menjadi kelompok terbanyak.
  • Periode Januari hingga September 2025 tercatat total 17.028 kasus HIV dan AIDS terdeteksi.
  • Pemkot Denpasar sediakan layanan pengobatan komprehensif sekaligus dorong penghapusan stigma sosial.

SuaraBali.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, mencatat temuan kasus positif HIV/AIDS di Kota Denpasar mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan terbanyak pada usia produktif.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar Tri Indarti, di Denpasar, menyatakan untuk golongan umur kasus HIV terbanyak ditemukan pada usia produktif, yakni ditemukan di usia 20-29 tahun (38 persen), usia 30-39 tahun (33 persen), dan usia 40-49 tahun (16 persen).

"Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun masih terus mengalami peningkatan," katanya.

Dia menyebut dari Januari sampai dengan September tahun 2025, jumlah kasus HIV dan AIDS dari akses layanan Dinas Kesehatan di Kota Denpasar sebanyak 17.028 kasus, yaitu positif HIV sebanyak 9.824 kasus, dan AIDS sebanyak 7.254 kasus.

Baca Juga:8 Rekomendasi Spot Kuliner Malam di Denpasar dan Sekitarnya

Tri Indarti merinci resiko penularan terbanyak saat ini, yakni heteroseksual (71 persen) kasus, homoseksual (21 persen), pengguna narkoba suntik (4 persen), dan dari ibu ke bayinya (2 persen).

Untuk memudahkan akses layanan pengobatan, kata Tri Indarti, sudah dibentuk layanan perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) di seluruh puskesmas dan rumah sakit swasta di Kota Denpasar.

Sedangkan untuk layanan HIV di Kota Denpasar, yakni layanan tes HIV (VCT) terdapat 33 unit, layanan pengobatan HIV (CST) 32 unit, layanan pemeriksaan dan pengobatan IMS (31 unit), layanan pencegahan HIV dari ibu ke anak (4 unit), layanan alat suntik steril (3 unit) dan layanan methadone (1 unit).

Dia meminta mereka yang positif HIV/AIDS untuk selalu ingat datang ke tempat layanan untuk melakukan pengambilan obat dan pemeriksaan secara rutin, minum obat secara teratur dan tepat waktu.

"Jangan sampai putus obat, berani terbuka kepada pasangan (suami atau istri), sehingga mencegah penularan kepada pasangan, menjaga pasangan dan keluarga supaya terhindar dari penularan HIV/AIDS, jangan stigma diri sendiri secara berlebihan, serta berperilaku hidup sehat," katanya pula.

Baca Juga:Pria di Denpasar Ngaku Tusuk Pantat Pacar Pakai Beling Gara-gara Tak Mau Berangkat Bareng

Dalam memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar bersama Dinas Kesehatan Kota Denpasar membagikan bunga mawar dan brosur edukasi kepada masyarakat yang melintas di kawasan Catur Muka Denpasar, Senin.

Selain itu, mereka juga membagikan pita merah sebagai bentuk kepedulian terhadap penyebaran virus HIV/AIDS yang hingga kini masih menghantui masyarakat.

Tema Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kota Denpasar tahun ini sendiri bertajuk "Bergerak Bersama, Bersuara: Ayo Kolaborasi".

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut menyampaikan komitmennya dalam pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Kota Denpasar.

Pihaknya terus mendorong pencegahan stigma negatif kepada Orang Dengan HIV/AIDS di masyarakat, menurutnya jika masih terjadi stigma negatif para ODHIV/ODHA dapat berkoordinasi dengan KPA Kota Denpasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini