Fase Purnama, 7 Wilayah di Bali Harus Waspada Banjir Rob Diantaranya Denpasar Dan Tabanan

Waspada! Rob berpotensi terjadi di 7 wilayah pesisir Bali pada 5-9 November 2025 akibat fase bulan purnama & perigee. Masyarakat diimbau siaga dan pantau info BMKG.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 04 November 2025 | 13:40 WIB
Fase Purnama, 7 Wilayah di Bali Harus Waspada Banjir Rob Diantaranya Denpasar Dan Tabanan
Ilustrasi Bulan Purnama. [Kanenori/Pixabay]
Baca 10 detik
  • Waspada potensi banjir pesisir (rob) di tujuh wilayah pesisir Bali pada tanggal 5-9 November 2025.
  • Penyebabnya adalah fenomena fase bulan purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee).
  • Aktivitas di pelabuhan, pemukiman pesisir, dan tambak perikanan berpotensi terdampak oleh rob.

SuaraBali.id - Masyarakat diminta mewaspadai banjir pesisir atau rob yang berpotensi terjadi pada tujuh wilayah pesisir di Bali pada 5-9 November 2025.

Menurut Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, hal yang perlu diwaspadai adalah dampaknya.

“Kami imbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampaknya,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho.

Ia berujar ketinggiaian air laut maksimum itu disebabkan fenomena fase bulan purnama dan jarak terdekat bulan ke bumi (perigee) pada 5 November 2025.

Baca Juga:Pabrik Beton 'Siluman' Beroperasi di Denpasar? DPRD Bali Bongkar Pelanggaran Izin

Berdasarkan pantauan data level air dan prediksi pasang surut, kata dia, rob berpotensi terjadi di Kabupaten Jembrana, pesisir selatan Kabupaten Tabanan, pesisir Kabupaten Badung, dan pesisir Kota Denpasar.

Kemudian, lanjut dia, pesisir Kabupaten Gianyar, pesisir selatan Kabupaten Klungkung, dan pesisir selatan Kabupaten Karangasem.

Ia menjelaskan potensi banjir pesisir atau rob itu berbeda waktu baik hari dan jam di tiap wilayah.

“Secara umum berdampak kepada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir,” ucap Cahyo.

Adapun aktivitas yang diperkirakan terdampak itu, lanjut dia, d antaranya bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Baca Juga:Keadilan yang Terbalik: Tagih Utang, Pasutri Penjual Sayur Justru Berakhir di Penjara

Cahyo mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi terbaru BMKG.

Masyarakat dapat membarui informasi pada laman bbmkg3.bmkg.go.id atau cuaca maritim pada laman maritim.bmkg. go.id.

Selain itu informasi cuaca juga dapat diamati dari media sosial antara lain Instagram @bmkgbali atau melalui aplikasi info BMKG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini