- Mahfud memuji Menkeu Purbaya atas kebijakan antikorupsi dan ketegasannya.
- Purbaya akan kejar penunggak pajak & importir ilegal; potong dana tak terserap.
- Purbaya fokus berantas korupsi di Ditjen Pajak & Bea Cukai, bawa warna baru keuangan.
1. Ekonomi sedang melambat, belum saatnya tambah pungutan pajak, tidak ada kenaikan dan pungutan pajak baru di 2026.
2. Akan mengejar 60 triliun dari penunggak pajak. Ada 200 pengemplang pajak yang tengah dia kejar melalui Ditjen Pajak.
3. Purbaya Menginstruksikan Ditjen BC untuk menangkap importir illegal, agar pemberantasan produk impor illegal bisa langsung ke akarnya.
4. Akan memotong dana MBG apabila hingga akhir bulan ini dananya tidak terserap. Bahkan sahut – sahutan dengan Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengingatkan untuk tidak melakukannya.
Baca Juga:Rocky Gerung Sebut Mahfud MD Lebih Cocok Jadi Presiden, Siap Dukung Bila Nyalon
5. Purbaya juga mengancam akan menarik anggaran yang ada di Pemda, dan dialihkan ke pusat kalau belanjanya lambat atau seret
6. Akan datang untuk menyisir anggaran di Kementerian / Lembaga untuk mengambil Kembali anggaran yang hingga akhir tahun tidak dibelanjakan.
7. Sidak ke bank (sejauh ini BNI dan Mandiri) untuk memantau langsung kegiatan dan kinerja direksi.
Dari semua kebijakan yang diambil begitu saja oleh Purbaya, justru membuat Mahfud tak berhenti memujinya.
Menurut Mahfud, Purbaya justru akan menunjukkan sebagai Menkeu yang memberi warna baru guna menata ulang keuangan di Indonesia.
Baca Juga:Mantan Bupati Lombok Barat Dituntut 10,5 Tahun Penjara, Ini Kasusnya!
“Melihat Langkah – langkahnya pada saat hari dia dilantik dan seterusnya, menurut saya bagus juga untuk membuat warna terhadap penataan keuangan kita,” ujarnya.
“Karena orang ini lalu mengebrak dengan percaya diri dan untuk orang awam meyakinkan,” imbuhnya.
Dari sisi para ekonom, Mahfud menilai kedepannya akan ada perbedaan pendapat.
Namun keyakinannya dengan sosok Purbaya ini tidak main – main.
Ia menilai Purbaya mampu memecahkan kebekuan keuangan yang 15 tahun sebelumnya di pegang oleh Sri Mulyani.
Kontributor : Kanita
