Baca 10 detik
- MMP memperkuat ESG untuk bersaing global di tengah tekanan harga nikel akibat oversupply.
- MMP fokus pada efisiensi energi, daur ulang panas limbah 50%, dan tidak pakai PLTU batu bara.
- Kepemilikan domestik & ESG buka pasar non-China (Korsel, Jepang, Eropa) untuk nikel MMP.
Ia menyebut pasar seperti Korea Selatan, Jepang, dan Eropa mau menerima supply nikel yang berasal dari non-foreign entity of concern, yang mengacu pada entitas dengan kepemilikan Tiongkok.
MMP menargetkan produksi utama untuk nickel matte pada Kuartal IV 2025 dengan kapasitas penuh mencapai 27.000-28.000 ton per tahun di Kuartal I 2026.
Diversifikasi pasar ini dinilai krusial, mengingat 80% produk nikel Indonesia saat ini masih mengalir ke Tiongkok.
Baca Juga:Lokasi yang Dulu Angker Jadi Tempat Persembuyian Para Rampok Kini Tambang Dolar di Bali