- Kunjungan turis asing ke Bali diprediksi akan mencapai target 7 juta pada akhir tahun 2025.
- Hampir semua hotel di Bali menerima predikat merah dari Kementerian Lingkungan Hidup.
- Gubernur mengkritik hotel karena minim kontribusi dalam menjaga lingkungan dan memungut retribusi.
Koster juga akan melakukan penilaian serupa terhadap pelaku usaha pariwisata di Bali termasuk hotel.
Dia bahkan tak segan untuk memberikan label tak layak dikunjungi apabila penilaian hotel tersebut buruk.
“Harus menjadi kesadaran kolektif kita semua, demi keberlangsungan Bali. Demi keberlangsungan kepariwisataan Bali Kita harus bersyukur, bersyukur, dan bersyukur, Bali dianugerahi pariwisata,” paparnya.
“Kalau Bali, dengan budaya dan pariwisatanya, asal kita bisa pelihara, dia selamanya akan menjadi sumber daya. Kalau perlu kita tingkatkan daya saingnya,” pungkas Koster.
Baca Juga:BMKG Ungkap Penyebab Gempa Guncang Jatim Dan Sebagian Wilayah Bali Kemarin
Hotel-hotel di Bali kini diminta untuk mengelola sampah dan lingkungannya agar memberikan peningkatan pada penilaian Kementerian Lingkungan Hidup. Hal ini juga berkaitan dengan evaluasi pasca banjir yang melanda Bali.
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq mengungkap jika ada sekitar 500 ton sampah di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang dihasilkan dari luar sektor rumah tangga.
Saat ini ada 1.800 ton sampah dari Kota Denpasar dan Kabupaten Badung yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung setiap harinya.
Namun, dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut yang mencapai 1,1 juta, jumlah timbulan sampah yang ada diperkirakan hanya 1.300 ton per hari. sehingga, ada sekitar 500 ton sampah yang diproduksi di luar rumah tangga termasuk sektor pariwisata.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda