Kapolri Tak Kunjung Diganti, Purnawirawan TNI Sebut Prabowo Disandera Jokowi

Dalam podcastnya bersama Abraham Samad, Soenarko blak-blakan mengungkapkan bahwa selama ini Kapolri sudah banyak melakukan kesalahan.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 17 September 2025 | 18:08 WIB
Kapolri Tak Kunjung Diganti, Purnawirawan TNI Sebut Prabowo Disandera Jokowi
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dok Humas Polri)
Baca 10 detik
  • Mayjen TNI Soenarko Sebut Kapolri Sudah waktunya diganti 
  • Minta kembalikan fungsi polisi sebagai penegak hukum dalam kementrian dalam negeri
  • Sebut karena tersandera Jokowi

SuaraBali.id - Mayjen TNI Purnawirawan, Soenarko mengungkapkan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah seharusnya diganti jabatannya.

Dalam podcastnya bersama Abraham Samad, Soenarko blak-blakan mengungkapkan bahwa selama ini Kapolri sudah banyak melakukan kesalahan.

“Kalau saya bilang untuk saat ini pertama kali yang diganti Kapolri, banyak sekali dosanya sudah,” ucap Soenarko, dikutip dari youtube Abraham Samad, Rabu (17/9/25).

Soenarko mengatakan bahwa pihaknya ingin Presiden Prabowo Subianto mengembalikan fungsi Polisi sebagai penegak hukum.

Baca Juga:Alasan di Balik Pencopotan Budi Gunawan: Sakit, Demo, atau Ada Agenda Lain dari Prabowo?

“Kita minta presiden mengembalikan fungsinya dia (polisi) adalah penegak Kamtimnas dan Hukum. Dan kemudian dimasukkan ke dalam Kementerian dalam negeri,” sebutnya.

“Yang penting kembalikan fungsi polri sebagai penegak hukum,” tegas Soenarko.

Soenarko mengaku heran mengapa dari banyaknya kekacauan di Indonesia yang sudah cukup lama, presiden masih terus mempertahankan Listyo sebagai seorang Kapolri.

“Tapi kan memang masalah hukum yang kacau di Indonesia ini sudah cukup lama di eranya Listyo Sigit, kok masih dipertahankan,” ujarnya.

“Dia itu sudah berapa tahun? Dan selama dia jadi kapolri berapa banyak masalah yang tidak dia selesaikan secara professional,” tambahnya.

Baca Juga:Amien Rais Sindir Jokowi Makin Lemah: Hanya PSI yang Bisa Diharapkan

Saat disinggung soal kasus demonstrasi besar – besaran yang menjadi buntut harus dicopotnya jabatan Listyo, Soenarko mengelaknya.

Menurut Soenarko, Kapolri harus diganti bukan hanya soal demonstrasi akhir Agustus lalu, melainkan masih banyak lagi kasus lainnya, seperti kasus Sambo hingga Kanjuruhan Malang, Jawa Timur.

“Pergantian Kapolri ini bukan hanya soal kasus demo kemarin itu saja. Tapi masih banyak lagi kasus lainnya, contoh kasus sambo, kasus kanjuruhan malang, kasus polisi jadi alat oligarki hitam di Tangerang Selatan itu,” ungkapnya.

“Kalau menurut saya harus segera diganti, tidak boleh menunggu lagi.” Imbuhnya.

Soenarko menyebut jika Presiden Prabowo tidak kunjung mengganti Kapolri Listyo, maka ada dugaan besar bahwa pihaknya tersandera oleh Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi).

“Kalau masih tidak diganti, jadi ada dugaan – dugaan bahwa Prabowo ini presiden tersandra oleh Jokowi. Karena ini orang – orang Jokowi,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini