SuaraBali.id - Salah satu dampak banjir tersignifikan pada Rabu (10/9/2025) lali dirasakan Pasar Badung dan Pasar Kumbasari.
Kedua pasar itu sempat lumpuh karena berada di antara aliran Sungai Badung yang membawa luapan air dan menyapu bantaran sungai yang dilaluinya.
Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadarmam Ida Bagus Kompyang Wiranata menerangkan jika per Jumat (12/9/2025) ini kondisi kedua pasar berangsur membaik.
Menurutnya permasalahan utama di Pasar Badung saat ini adalah kendala listrik dan air.
Baca Juga:Korban Terakhir Ruko Roboh di Pasar Badung Dievakuasi, 15 Jenazah Korban Banjir Ditemukan
Dia menyampaikan jika baru bagian lantai 3 dan 4 pasar yang listriknya sudah pulih. Sedangkan, lantai 1 dan 2 pasar masih perlu proses lebih lanjut.
Hal tersebut juga diakibatkan oleh gardu listrik yang berada pada bagian basement pasar yang terendam air.
Dia menargetkan permasalahan tersebut dapat diatasi dalam 5 hingga 10 hari ke depan.
Namun, dalam waktu 6 hari dia menginginkan permasalahan listrik dan air dapat diatasi.
Oleh karena itu, kerugian yang dialami kedua pasar diperkirakan mencapai puluhan miliar.
Baca Juga:Cerita Happy Salma, Kabur dari Jakarta Karena Banjir, 15 Tahun Malah Terjadi di Bali
“Estimasi puluhan miliar, kita target ada jeda waktu 5 sampai 10 hari maksimal 10 hari lah, tapi kita upayakan secepatnya,” ujar Kompyang saat ditemui pada Jumat (12/9/2025).
“Bisa 5 atau 6 hari tergantung listrik dan air. Karena kendalanya gardu panel kita di basement,” imbuhnya.
Terpantau hingga Jumat ini, petugas sudah mulai melakukan penyedotan air yang menggenang di basement.
Sampah yang terbawa arus hingga mengotori basement juga perlahan dibersihkan oleh Tim SAR Gabungan.
Kompyang menyebut telah mengoordinasikan proses pembersihan pasar dengan BPBD.
Selain itu, banyaknya debu yang masih menempel juga menjadi tugas untuk dibersihkan ke depannya.