Dampak Banjir Bali : 474 Ruko Rusak, 14 Orang Tewas

Banjir besar melanda Bali, 10/9/25, sebabkan 14 korban jiwa. Ratusan kios & ruko rusak, terbanyak di Denpasar.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 11 September 2025 | 14:02 WIB
Dampak Banjir Bali : 474 Ruko Rusak, 14 Orang Tewas
Rapat Koordinasi di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Rabu (10/9/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)
Baca 10 detik
  • Banjir di Bali Sebabkan ratusan kios dan ruko rusak 
  • Korban jiwa capai 14 orang 
  • Denpasar paling banyak alami kerusakan 

SuaraBali.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menyebut ratusan kios dan ruko di Bali menjadi dampak kerusakan paling menonjol pasca banjir besar di 6 wilayah di Bali, Rabu (10/9/2025).

Berdasarkan data terakhir, 14 orang dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Suharyanto langsung terbang ke Bali dan melakukan Rapat Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan stakeholder terkait terkait bencana tersebut.

Dia juga telah melakukan estimasi jumlah kerusakan yang diakibatkan bencana yang berawal dari cuaca buruk tersebut.

Baca Juga:Banjir Besar Landa 6 Kabupaten Kota di Bali: 9 Tewas dan 2 Masih Hilang

Suharyanto menyebut kerusakan rumah warga bukan menjadi kerusakan yang menonjol.

Melainkan, ada 474 kios pedagang dan ruko yang rusak pasca kejadian tersebut.

Hal itu juga mengingat Pasar Kumbasari yang terkena luapan air Sungai Badung dan Pasar Pengosari, Kerobokan yang juga terendam air.

 Dalam rekapnya, jumlah kios dan ruko yang rusak itu tercatat dari seluruh wilayah Bali.

“Memang yang menonjol bukan rumah masyarakat, tetapi yang rusak ratusan itu adalah kios dan ruko-ruko kecil di pasar, jumlahnya ada 474 unit tapi kalau rumah masyarakat tidak banyak,” ungkap Suharyanto usai rapat koordinasi tersebut.

Baca Juga:Wali Kota Kaget: Banjir Terparah Sepanjang Sejarah Denpasar! Apa Penyebabnya?

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster sudah menjanjikan dalam tinjauannya ke Pasar Kumbasari jika seluruh kerugian pedagang akan didata dan diganti.

Dia sudah menyiapkan skema sharing antara APBD Provinsi Bali dan Kabupaten atau Kota terkait untuk melakukan ganti rugi.

Sementara, Pemerintah Kabupaten dan Kota di Bali diminta untuk menghitung jumlah kerugian pedagang.

Selain itu, kerusakan-kerusakan bangunan yang terdampak banjir juga akan dilakukan ganti rugi.

“Baik ganti rugi material barang-barang dagangan dan bangunan yg rusak akan didanai dari sharing APBD Provinsi dan Kota Denpasar, jadi semuanya akan diganti rugi,” ujar Koster saat ditemui Rabu pagi.

Selain itu, Suharyanto mengungkap data terkini terkait korban dari peristiwa tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini