Oknum aparat itu sempat memegang tangan kiri Nia dengan kuat dan ponselnya sempat diminta untuk dicek galeri fotonya.
Namun, tidak ada foto yang diinginkan oleh aparat tersebut.
Nia sempat berteriak kepada aparat tersebut pada saat kejadian, namun aparat itu tidak terima dan merespons dengan gestur memukul.
Nia mengaku sempat mendengar kalimat yang menyebut Polda Bali dan langsung meninggalkannya.
Baca Juga:Bali Memanas! Demo Berujung Anarkis, Kendaraan Taktis Polisi Dihancurkan di Depan Gedung DPRD
Selain Nia, jurnalis BaliTopik, Rovin Bou juga mengaku diintimidasi saat meliput demonstrasi di Mapolda Bali, Sabtu (30/8/2025) kemarin.
Dia mengaku diintimidasi ketika melakukan siaran langsung melalui akun media sosial balitopik.com.
Saat itu, ada aparat yang sedang mengejar peserta aksi menggunakan sepeda motor di depan Ditreskrimsus Polda Bali.
Kemudian, aparat tersebut memiting Rovin dan mengambil paksa ponsel dan tasnya.
“Saya yang dalam keadaan live merekam kejadian itu. Lalu saya didatangi oleh beberapa orang badan kekar pakaian preman, saya langsung dipiting. HP dan tas yang saya pakai diambil secara paksa," kata Rovin.
Baca Juga:Aksi di Polda Bali Ricuh, Massa Lempar Batu Hingga Gerbang Rusak dan Kaca Pecah
Rovin sempat dibawa ke Kantor Ditreskrimsus dan sempat ditendang dari belakang beberapa kali. Rovin mengaku sempat meminta aparat agar tenang karena dia tak melakukan apa-apa.
Setelahnya, Rovin sempat meminta waktu untuk menghubungi rekan jurnalis lainnya.
Namun, setelahnya tas Rovin dikembalikan dan langsung ditinggal oleh aparat tersebut.
“Saat di parkiran belakang saya disuruh tenang-tenang padahal saya tidak melakukan apa-apa. Saya disuruh duduk di parkiran itu," jelasnya.
"Setelah itu barang-barang saya (tas) dikembalikan, lalu saya ditinggal begitu saja," pungkas Rovin.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda