SuaraBali.id - Pemerintah Kota Denpasar mengambil langkah strategis dan visioner untuk masa depan pengelolaan sampah kota.
Sebagai antisipasi atas rencana penutupan TPA Suwung, sebuah gebrakan besar disiapkan: pembangunan 5.000 Teba modern yang akan menjadi tulang punggung pengolahan sampah organik langsung dari sumbernya.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, pada hari Jumat (16/8/2025), menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah preventif untuk memastikan Denpasar mandiri dalam mengelola sampahnya.
Tidak hanya berfokus pada sampah organik, Pemkot juga secara simultan memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah anorganik melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, and Recycle (TPS3R) serta Pusat Daur Ulang (PDU).
Baca Juga:Rusak Dan Buang Mimbar Upacara Kemerdekaan, Para Remaja Ini Dihukum Keliling Lapangan
Wali Kota Jaya Negara menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras, sembari menekankan komitmen untuk terus melakukan optimalisasi.
“Saat ini TPA Suwung masih menerima sampah anorganik, sampah organik kita akan optimalisasi di teba modern, dan juga ada TPS3R dan Pusat Daur Ulang (PDU), semoga optimal dalam mengurangi volume sampah," ujarnya sebagaimana dilansir Antara.
Komitmen ini diwujudkan melalui alokasi anggaran pada APBD Perubahan 2025 untuk membangun 5.000 titik Teba modern di berbagai fasilitas umum strategis seperti sekolah, banjar, dan pura.
Dukungan finansial yang kuat juga telah disiapkan.
Menurut Kadis DPMD Denpasar, I Wayan Budha, setiap desa akan menerima suntikan dana segar melalui Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi (BHPR) minimal Rp1 miliar, yang diprioritaskan untuk menyukseskan program pembuatan Teba modern dan pengomposan.
Baca Juga:Bukan Teba Modern, Pemkab Badung Pilih Beli 10 Incinerator Untuk Bakar Sampah
Langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkot Denpasar dalam mewujudkan kota yang bersih, lestari, dan mandiri secara berkelanjutan.