3. Akomodasi Lengkap dan Terintegrasi
Sebuah kongres membutuhkan ribuan kamar hotel untuk menampung peserta dari seluruh penjuru Indonesia.
Ketersediaan Hotel Berbintang: Di dalam dan sekitar kawasan Nusa Dua, terdapat puluhan hotel bintang 4 dan 5 dengan total ribuan kamar.
Efisiensi Logistik: Para peserta dapat menginap di hotel yang berjarak sangat dekat dari lokasi kongres, bahkan banyak yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Ini memangkas biaya dan kerumitan transportasi internal.
Baca Juga:Trafik Data Dan Pertumbuhan Pelanggan Seluler Baru di Bali Nusra Meningkat Tajam
4. Citra Netral, Profesional, dan Bergengsi
Menggelar kongres di luar Jakarta dapat memberikan pesan simbolis yang kuat.
Menjauh dari "Panasnya" Ibu Kota: Mengadakan kongres di Bali memberikan nuansa yang lebih santai dan jauh dari tekanan politik sehari-hari di Jakarta. Ini dianggap dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih jernih.
Citra Profesional: Nusa Dua memiliki reputasi sebagai tuan rumah acara-acara internasional (seperti KTT G20 dan pertemuan IMF-World Bank). Mengadakan kongres di sini secara tidak langsung menaikkan citra dan gengsi partai di mata publik.
5. Aksesibilitas dan Daya Tarik Pariwisata
Baca Juga:7 Tahun Bersama Bali United, Kini Rakasurya Dilepas Menjelang Musim Kompetisi
Meskipun berada di luar Jawa, akses menuju Nusa Dua sangat mudah.
Bandara Internasional: Lokasinya hanya sekitar 20-30 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang melayani penerbangan dari seluruh kota besar di Indonesia.
Efek Ganda (Politics meet Pleasure): Bagi kader dari daerah, kesempatan menghadiri kongres di Bali menjadi daya tarik tersendiri. Ini dapat meningkatkan partisipasi dan semangat kader, karena mereka bisa sekaligus menikmati pesona pariwisata Bali setelah acara selesai.
