Selain itu, gelombang Kelvin aktif yang terpantau melintas di pesisir utara Jawa, disertai pelambatan dan belokan angin di Jawa bagian barat dan selatan memicu penumpukan massa udara.
Kemudian, konvergensi angin dan labilitas atmosfer lokal juga terpantau kuat sehingga mempercepat pertumbuhan awan hujan.
BMKG pada Maret 2025 telah memprediksi kemarau tahun ini akan mengalami kemunduran pada sekitar 29 persen Zona Musim (ZOM) salah satunya di sebagian besar wilayah Bali, Pulau Jawa, NTB, NTT dan wilayah Lampung.
Sementara itu, masyarakat di Bali dapat membarui informasi cuaca maritim pada laman bbmkg3.bmkg.go.id atau maritim.bmkg. go.id.
Baca Juga:Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Puluhan Penerbangan di Bali Terganggu
Selain itu, informasi cuaca juga dapat diamati dari media sosial di antaranya Instagram @bmkgbali atau melalui aplikasi infoBMKG. [ANTARA}