SuaraBali.id - Korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang terjadi di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam ditemukan selamat di wilayah perairan Kabupaten Jembrana, Bali.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di Jembrana, Bali hingga pagi tadi sudah ada belasan penumpang ditemukan nelayan dari Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara dan satu penumpang ditemukan di perairan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya.
"Informasi yang saya terima, dari 17 orang penumpang yang ditemukan nelayan itu, empat orang meninggal dunia, satu orang kritis dan sisanya selamat," kata Kelian Banjar atau Kepala Dusun Pabuahan Kanzan.
Dia mengatakan, nelayan yang melaut juga memantau jika menemukan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
Baca Juga:Ditentukan Lewat Adu Penalti, Bulldogs Yellow Jadi Pemenang Bali Masters Cup 2025
Sementara satu penumpang bernama Saiful Munir (40) asal Dusun Banjarejo, Desa Gunung Sari, Kecamatan Umbul Sari Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur ditemukan selamat di perairan Desa Candikusuma.
Kapolsek Melaya Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Ketut Sukadana mengatakan pihaknya langsung menjemput penumpang yang selamat tersebut dibawa ke Pos Gilimanuk untuk pemeriksaan kesehatan.
Saiful mengaku, dia berangkat dari Jember bersama seorang kawannya yang belum diketahui nasibnya.
"Saya bisa selamat karena menemukan jaket pelampung saat sudah di laut," katanya.
Tenggelam Cepat
Baca Juga:Koster Ragukan Pembangunan Bandara Bali Utara : Dari Mana Uangnya?
Selain Saiful, beberapa penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat memberikan kesaksian tenggelamnya kapal tersebut yang berlangsung sangat cepat.
"Sekitar tiga menit setelah oleng kapal sudah terbalik. Saya masih sempat meloncat," kata Bejo Santoso, salah seorang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya saat ditemui di ruang VIP Pelabuhan Gilimanuk, yang juga digunakan sebagai pos terpadu untuk musibah ini.
Sepanjang yang bisa diingat, dirinya melompat menyelamatkan diri bersama puluhan penumpang lainnya, yang belakangan diketahui banyak yang selamat.
Dia juga mengatakan, dirinya bisa segera menjangkau jaket pelampung dan lompat ke laut saat kapal miring dengan ekstrem karena berada di sisi luar samping kapal.
"Kalau penumpang yang berada di dalam ruang saya pesimis mereka bisa keluar. Karena kapal itu terbalik dalam hitungan menit," kata penumpang asal Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ini.
Cuaca Buruk Diprediksi Sampai 6 Juli