Sejarah mencatat, FIFA tidak sepenuhnya anti terhadap intervensi politik jika situasinya dianggap ekstrem.
Federasi Sepak Bola Rusia dibekukan dari semua kompetisi setelah invasi ke Ukraina. Jauh sebelumnya, Yugoslavia juga pernah merasakan sanksi serupa di tengah perang Balkan.
Iran menggunakan preseden ini sebagai landasan argumen mereka, menuduh FIFA menerapkan standar ganda jika gagal mengambil tindakan tegas terhadap Israel.
Kini, bola panas berada di tangan Gianni Infantino dan jajaran komite eksekutif FIFA. Otoritas sepak bola dunia itu berada dalam posisi yang sangat sulit.
Baca Juga:Perang Dunia 3 Mengancam: Benarkah Indonesia Bebas, atau Justru di Posisi Rentan?
Di satu sisi, mereka memiliki kebijakan lama untuk menolak pencampuran politik dengan olahraga.
Di sisi lain, tekanan dari negara anggota seperti Iran, yang didukung oleh banyak negara lain di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya, tidak bisa diabaikan.
Keputusan apa pun yang akan diambil oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akan memiliki dampak yang sangat besar.
Jika mereka mengabulkan permintaan Iran, ini akan menjadi gempa bumi politik dalam dunia olahraga, yang berpotensi memicu reaksi balasan dari Israel dan sekutunya.
Namun, jika mereka menolak atau memilih untuk diam, FIFA berisiko kehilangan kredibilitas dan dituduh munafik, mengabaikan seruan keadilan dari salah satu anggotanya di saat duka.
Baca Juga:3 Pengganti Pemimpin Potensial di Iran Jika Ali Khamenei Tewas Dalam Perang
Dunia kini menanti, bagaimana FIFA akan menavigasi krisis yang mengancam untuk merobek tenun netralitas olahraga ini.
Artikel ini telah dipublikasikan suara.com dengan judul : Breaking News! Menpora Iran Surati FIFA, Tuntut Israel Diusir dari Semua Kompetisi