SMKN 1 Tejakula Gelar Perpisahan Kontroversial Undang DJ Berseragam SMA, Ini Kata Disdikpora

Perpisahan SMKN 1 Tejakula viral karena DJ berpakaian SMA. Senator DPD RI mengkritik, Disdikpora Bali menyayangkan acara tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:13 WIB
SMKN 1 Tejakula Gelar Perpisahan Kontroversial Undang DJ Berseragam SMA, Ini Kata Disdikpora
DJ Diah Krishna [Instagram]

SuaraBali.id - Sebuah video memperlihatkan perayaan perpisahan kelulusan siswa-siswa SMKN 1 Tejakula, Kabupaten Buleleng viral di media sosial.

Hal tersebut lantaran perayaan tersebut menampilkan seorang DJ perempuan yang berpakaian seragam SMA dengan rok abu yang ketat.

Sementara siswa sekolah tersebut nampak menikmati musik dari DJ yang diketahui adalah DJ Diah Krisna sambil berjoget menikmati musik disko yang dimainkan.

Namun, unggahan tersebut kemudian mendapat beragam tanggapan dari warganet.

Baca Juga:Buntut Banyak Turis Menginap di Akomodasi Ilegal, Indekos di Badung Kini Diawasi

Selain itu, Senator DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna juga mengunggah video tersebut di Instagram pribadinya @aryawedakarna pada Rabu, 7 Mei 2025.

Perayaan kelulusan dengan mendatangkan seorang DJ itu menurut Arya sangat tidak pantas.

Ia mengkritik keras acara tersebut bahkan menyebut hendak melakukan sidak ke sekolah.

“Temuan SMKN 1 Tejakula Buleleng, tunggu AWK sidak ke sekolah yang doyan party..” ujar AWK.

Arya Weda mengungkapkan jika kini Bali tengah prihatin, pasalnya ekonomi belum berjalan dengan baik namun ada perpisahan sekolah digelar sebagaimana viralnya tersebut.

Baca Juga:Luna Maya 'Lepas Lajang' Raline Shah Kini Jadi Pegangan Para Single yang Belum Dilamar

“Bali sedang prihatin, ekonomi belum berjalan, kok bisa-bisanya perpisahan sekolah begini,” tulisnya lagi.

Postingan Arya di Instagram tersebut sontak mengundang beragam komentar pro dan kontra dari netizen.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali menyayangkan adanya kegiatan perpisahan tersebut.

Kegiatan perpisahan yang diinisiasi oleh pihak siswa itu dinilai berlebihan.

Meski tidak ada regulasi yang mengatur tentang perpisahan siswa, Disdikpora menilai seharusnya pelaksanaan perayaan kelulusan dapat dilakukan dengan memperhatikan norma.

“Kita kan punya norma-norma, punya adab juga. Disayangkan ada ekspresi berlebihan saat acara itu,” ujar Kepala Bidang SMK Disdikpora Provinsi Bali, Crisna Adijaya saat dihubungi pada Jumat (9/5/2025).

Crisna megakui jika peristiwa tersebut merupakan pertama kalinya kegiatan perpisahan sekolah yang menimbulkan pro kontra di Bali.

Dia mengaku sudah sempat mendengar klarifikasi dari pihak siswa, sekolah, dan DJ terkait peristiwa tersebut.

Namun demikian, Crisna tidak memberikan sanksi bagi pihak sekolah terkait atas kejaddian tersebut. Dia menilai viralnya kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran sekolah dan siswa agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Saya pikir sanksi tidak sampai kita berikan. Karena pendidikan sebaiknya tidak berbasis sanksi, tapi berbasis pembelajaran,” tutur dia.

Kendati begitu, pihaknya berencana untuk mengundang seluruh SMK di Bali untuk memastikan tidak ada lagi sekolah di Bali yang tertimpa peristiwa serupa.

Sekaligus juga menjadi momen pembelajaran bagi sekolah di Bali agar lebih mengawasi siswanya dalam mengembangkan kreativitas.

Dia mengharapkan agar kegiatan perpisahan kelulusan sekolah ke depannya dapat dilakukan dengan memberi manfaat sosial.

Menurutnya, sudah ada banyak sekolah di Bali yang mengadakan kegiatan bakti sosial dalam momen kelulusan siswanya.

“Evaluasi internal kami berencana akan mengundang dalam waktu dekat semua sekolah SMK agar bisa menjadi pembelajaran kita bersama,” tuturnya.

“Kami berharap sekolah lain banyak melakukan perpisahan dengan cara-cara yang baik misal bakti sosial,” imbuhnya.

Sementara itu, DJ Diah Krisna yang tampil di acara tersebut sudah meminta maaf melalui media sosialnya.

Melalui akun Instagram @djdiahkrisna, dia menyatakan jika dirinya bukan merupakan siswa atau alumni SMKN 1 Tejakula.

Dia menjelaskan jika busana seragam putih-abu yang dia gunakan saat acara tersebut merupakan kesepakatan pihaknya dan panitia dari siswa. Begitu pula dengan musik disko yang dimainkan saat acara tersebut.

“Kita diundang dan perform sebagai talent dan genre lagu serta outfit (pakaian) atas kesepakatan bersama antara kita dan panitia siswa” tutur dia dalam video klarifikasinya itu.

“Kita mohon maaf atas pro dan kontra atas postingan tersebut,” pungkas DJ itu.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini