SuaraBali.id - Jembatan Tukad Bangkung, Badung, Bali beberapa waktu belakangan menjadi sorotan karena adanya kasus bunuh diri berulang di jembatan tersebut.
Namun kini beredar sebuah postingan berisi video Ngereh Leak atau mengundang leak yang disebut berada di Jembatan Tukad Bangkung.
Hal ini pun menjadi viral dan sorotan warganet di Bali.
Pada video yang tersebar di jagat media sosial tersebut menampakkan seorang pria berbusana serba hitam tampak melakukan ritual.
Baca Juga:Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran
Adapun video yang mengegerkan masyarakat Bali itu diunggah kali pertama oleh akun TikTok @chaneltlusurimitoss.
Setelah ditayangkan, video itu pun mengundang perhatian warganet.
Banyak komentar pun mengatakan video tersebut membuat merinding namun adapula yang meragukan.
Seperti diketahui, lokasi ritual ini sebenarnya mempunyai pemandangan yang indah dari atas.
Namun sayangnya belakangan viral menjadi tempat peristiwa tragis.
Baca Juga:Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
Salah satu diantaranya lokasi bunuh diri oleh beberapa orang dan yang terakhir remaja perempuan asal Buleleng.
Dalam tayangan diperlihatkan pria berbaju hitam tersebut terlihat menari sambil mengucapkan mantra pembuka, “Om Awignam Astu Namo Siddham” .
Tak hanya itu, pria ini juga membawa kain rajah putih dan penerangan ala kadarnya.
Banyak yang menyangsikan ritual ini dan menyebutnya sekadar konten.
Tak pelak banyak muncul spekulasi, ada yang meyakini ini adalah bagian dari ritual sakral yang memang memiliki makna dan tujuan spiritual tertentu.
Hal ini karena ritual mengundang leak ini adalah sesuatu yang sakral namun pada video ini malah disiarkan secara langsung dan diunggah ke Tiktok maupun Youtube.
“Ngundang leak be online jani,” tulis salah satu akun.
“memang ajik yang lolos live di jembatan bangkung ty nonton dari awal sampai akhir. ajik yang bisa lama duduk di TKP. dan waktu naik di sambut 2 tamu yang tidak di undang. jujur ty sampai nahan kencing walau cuman nonton live nya ajik.
Salam Rahayu,” ujar seorang warganet di Tiktok.
Ada pula yang menyesalkan jika simbol-simbol sakral Bali dimanfaatkan hanya demi hiburan.
Sekala Niskala
Sementara itu Gubernur Bali, Wayan Koster menyoroti fenomena bunuh diri di Bali banyak diekspose.
Selain itu ia juga menyoroti lokasi peristiwa tragis tersebut dan akan membahasnya secara sekala niskala dengan Bupati Badung.
”Niskalanya dulu apakah waktu jembatan selesai dibangun apakah sudah diupacarai dengan Melaspas, kedua karena itu adalah Tukad Bangkung dalam panjang pohonnya banyak apakah kehidupan yang ada di sana sudah diberi perlakuan yang baik misalnya tergusur dari situ ada makhluk yang tidak kelihatan apakah dibuatkan pelinggihnya,” jelasnya.
Sedangkan secara skala tentu perlu penguatan agar lebih tinggi dan juga akses ke sana bagaimana orang tidak mudah lompat dari jembatan itu.
Ia berjanji akan segera membicarakan dengan Bupati Badung untuk penanganannya.
Jembatan Tukad Bangkung adalah sebuah jembatan yang terletak di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Indonesia.
Jembatan ini diresmikan penggunaannya pada 19 Desember 2006.
Jembatan yang menghubungkan tiga kabupaten, masing-masing Badung, Bangli, dan Buleleng itu menjadi jembatan terpanjang di Bali dan diklaim sebagai tertinggi di Asia.
Jembatan Tukad Bangkung mempunyai panjang 360 meter, lebar 9,6 meter, dengan pilar tertinggi mencapai 71,14 meter, dan fondasi pilar 41 meter di bawah tanah.
Jembatan itu berteknologi balanced cantilever, dengan perkiraan usia pakai selama 100 tahun.
Konstruksi jembatan itu diklaim tahan terhadap gempa hingga 7 skala Richter.
Pada 28 April 2007, jembatan ini kemudian diresmikan penggunaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Biaya Pembangunan jembatan ini mencapai Rp 49 miliar dengan menggunakan sistem multiyears yang berasal dari dana APBD Provinsi Bali.